Banten

Warga Cangkudu Balaraja Abaikan Protokol Kesehatan Saat Pembangian BST

Administrator | Rabu, 04 Agustus 2021

Ratusan orang berkerumun di depan kantor Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, saat pengambilan BST.

BALARAJA, (JT) - Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap ke 5 dan 6 di Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang dilaksanakan, Selasa (3/8/2021). Penyaluran BST secara langsung ini menimbulkan kerumunan ratusan warga di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyaraka (PPKM) ditengah pandemi Covid-19.

Pantauan di lokasi, warga yang megantri sejak pagi itu terlihat berdesak-desakan saat masuk ke Aula Kantor Desa cangkudu. Puluhan petugas yang berjaga terlihat kewalahan mengatasi antrean warga yang ingin mendapatkan BST sebesar Rp600 ribu.
Sebelumnya, penyaluran BST tersebut dibagikan pemerintah kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19 melalui Kantor Pos. Namun juga terjadi hal yang sama yakni terjadi kerumunan yang amat parah sehingga dialihkan ke tiap desa dan tetap saja menimbulkan kerumunan. 

Salah seorang warga Ciapus yang sejak pukul 08.00 WIB mengantre tak kunjung mendapatkan pelayanan hingga pukul 12.30 WIB. Padahal ia mengantre sambil mengais anak kecil itu.

“Sejak pagi saya antri sambil bawa anak, kalau gak dibawa nangis terpaksa dibawa meksipun takut Corona,” katanya.

Warga Cangkudu lainnya menceritakan, ia mendapatkan BST itu karena memang ia terdampak pandemi Covid-19. Suaminya yang bekerja sebagai karyawan swasta dikurangi jam kerjanya yang juga berpengaruh terhadap penghasilan. 

“Kerjanya seminggu cuma 3 kali, jadi berpengaruh pada penghasilan, paling uang bantuan ini buat memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Ia juga mengaku rela antre berjam-jam untuk mendapatkan BST senilai Rp600 ribu untuk dua bulan. Bahkan ia dan warga lainnya tak menghirau anjuran pemerintah untuk menjaga jarak, lantaran ingin cepat masuk ke aula mengambil BST. 

Seketaris Desa Cangkudu Ramdani menjelakan, terkait antraan yang sempat terjadi dan berdesakan pihaknya sudah mengatur jadwal. Namun karena warga yang tidak sabar akhirnya berdatangan pada waktu bersamaan.

“Hal itu yang membuat antrian hingga berdesak-desakan, meksipun demikian petugas langsung mengatur dan pembagian BST tetap dilaksanakan,” pungkas Sekdes yang mengenakan baju bertulisan Satgas Covid-19 ini. (EDI)