Banten

Tak Miliki Tempat Tinggal

Warga Butuh Bantuan Pemerintah

Administrator | Kamis, 31 Desember 2015

PAGEDANGAN - Sarnan (54) dan Eni Sarniti (52) adalah pasangan suami istri yang saat ini menempati rumah gubuk berukuran 2X5 meter persegi. Pasangan suami istri ini adalah warga Kampung Jatake Rt 05/02, Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang. 

Sungguh ironis, ditengah pesatnya pembangunan di Kecamatan Pagedangan, ternyata masih ada warga yang mengalami nasib seperti Sarnan. Padahal Kecamatan Pagedangan merupakan wilayah yang terus disulap menjadi kawasal real estate oleh pengembang besar seperti Paramount, Sinar Mas Land dan Summarecon.

Akibat tak memiliki lahan, terpaksa pasangan istri ini menempati lahan milik warga yang sewaktu-waktu dapat diusir. Sudah puluhan tahun lamanya pasangan ini beserta satu orang anaknya tinggal di rumah kumuh berlantaikan tanah. Dia terpaksa harus menjalani hidup seadanya, keinginan untuk memiliki rumah pupus sudah karena dirinya tidak memilik uang apalagi tanah. Sementara harga bahan bangunan saat ini harganya selangit. 

Sarnan yang menjadi tulang punggung keluarga tak memiliki pekerjaan yang tetap alias. Selama ini ia hanya mengandalkan kerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan makan istri dan anaknya. Belakangan ia mulai resah karena lahan yang dia tempati akan digunakan oleh pemilik. 

Sarnan mengatakan, dirinya sudah diminta oleh pemilik lahan untuk segera mengosongkan rumahnya. Dirinya tidak bisa berbuat banyak apalagi sampai menolak perintah pemilik lahan, dia menyadari selama ini hanyalah hidup numpang di lahan orang lain. 

"Saya sangat sedih karena pemilik lahan menyuruh untuk mengosongkan rumah ini dan menyuruh untuk pindah. Sementara lahan pengganti belum ada," ujarnya. 

Sarnan menambahkan, dirinya sudah pernah melaporkan kondisi yang dia alami kepada pemerintahan Desa Jatake, namun sangat disesalkan, karena sampai saat ini perhatian pemerintah Desa maupun Kecamatan tidak ada. 

"Kami tidak tahu harus pindah kemana, sementara hanya rumah ini yang kami punya. Saya berharap masih ada uluran tangan dari pemerintah, tapi nyatanya tidak ada yang peduli," tansanya. (day)