Tangerang Rawan Kasus Kekerasan Anak

Banten

Tangerang Rawan Kasus Kekerasan Anak

Administrator | Rabu, 30 Desember 2015

TANGERANG – Kasus kriminal di Kota Tangerang masih banyak melibatkan anak dan permasalahan rumah tangga. Hal itu terbukti dari data yang dirilis Humas Polres Metro Tangerang, Selasa (29/12/2015) terdapat 114 kasus kekerasan terhadap anak.

Dari data yang dihimpun, tingkat kekerasan terhadap anak tergolong menduduki peringkat pertama dan sangat besar dibandingkan kasus lainnya. Yakni sebanyak 114 kasus selama periode 2015. Peringkat kedua diduduki perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yakni sebanyak 75 kasus. Dan peringkat ketiga diduduki perkara pencabulan sebanyak 50 kasus.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Triyani mengatakan, tingginya angka kekerasan terhadap anak dan KDRT disebabkan karena kedua kasus tersebut mempunyai undang–undang khusus (lex spesialis).

Yakni tertuang dalam UU Nomor 23 Tahun 2002, yang mengatur tentang Perlindungan Terhadap Anak. Bahkan, apabila ada kasus yang melibatkan anak, harus didampingi oleh pembimbing khusus (konselor) dan pemerintah kota.

“Namun belum lama ini kami telah mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa tindak kekerasan terhadap anak harus segera dilaporkan kepada pihak kepolisian, sebab selama ini banyak orang tua yang masih malu untuk melapor,” ujar Triyani.

Triyani menambahkan, untuk kasus KDRT ada juga peraturan yang mengatur, bahwa kasus tersebut harus terjadi dalam rumah tangga. Yakni pelapor dan yang dilaporkan mempunyai hubungan yang sah dan tercatat secara resmi.

“Jadi kalau ada kekerasan dalam rumah tangga tapi hanya nikah siri, itu tidak termasuk kedalam KDRT, tapi penganiayaan,” tegas Triyani.

Di tempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota AKPB Sutarmo menjelaskan, banyaknya kasus yang terungkap di Polres Metro Tangerang Kota karena menggunakan teknik induksi yang berawal dari TKP dan keterangan saksi.

“Sedangkan deduksi menggunakan keterangan dari luar, yakni kita berfikir seperti penjahat. Jadi kita mengembangkan ke tempat yang lebih luas, bukan hanya di TKP,” ujar Sutarmo. (ani)