Ratusan Buruh Tangerang Kawal Sidang Pleno Upah minimum Provinsi

Banten

Ratusan Buruh Tangerang Kawal Sidang Pleno Upah minimum Provinsi

Administrator | Senin, 21 November 2016

TIGARAKSA - Setelah menggelar aksi beberapa waktu lalu di kantor Gubernur Banten, ratusan buruh Tangerang Raya kembali aksi, hanya saja aksi kali ini bukan ke kantor Gubernur Banten, melainkan ke Hotel Mambruk, Anyer, Kabupaten Serang tempat berlangsung rapat pleno.

Ratusan buruh dari berbagai serikat buruh dan pekerja di Tangerang bermaksud hendak mengawal rapat pleno upah minimum Provinsi (UMP). Dewan pengupahan Provinsi Banten saat ini sedang melakukan rapat pleno menggodok usulan rekomendasi upah minimum Kabupaten (UMK) yang diusulkan Bupati dan walikota di 8 Kabupaten/Kota di Banten.

Buruh bersikukuh agar rekomendasi yang sudah di putuskan oleh Bupati/ walikota bisa diputuskan PLT Gubernur Banten. Untuk UMK Kabupaten Tangerang Bupati mengusulkan kenaikan 11.5%. Sementara Kota Tangerang mengusulkan kenaikan sebesar 16%, dan Kota Tangsel sebesar 11.5%. Selain buruh Kabupaten Tangerang, ratusan buruh asal Kota Tangerang dan Tangsel pun ikut mengawal proses rapat pleno UMP.

Ketua DPC KSPSI Bojong Kabupaten Tangerang Imam Sukarsa mengatakan keberangkatan buruh Tangerang Raya ke hotel Mambruk Anyer Serang Banten hanya untuk mengawal dan memberikan dukungan moril kepada anggota 8 anggota Dewan pengupahan provinsi Banten yang berasal dari serikat pekerja/buruh, serta menolak PP 78 2015 tentang kenaikan upah.

"kami bukan demo, tapi memberikan suport agar dalam pembahasan upah dengan perwakilan Apindo dan Pemprov Banten bisa sesuai dengan aspirasi buruh," ujarnya.

Imam menambahkan, dari delapan orang dewan pengupahan dari unsur buruh, sebanyak dua orang anggota yang mewakili serikat KSPSI tetap konsisten mengawal rekomendasi Bupati dan walikota.

"Yang ikut raat pleno ada 8 anggota dewan pengupahan, 2 orang mewakili serikat KSPI, 1 orang mewakili SPMI, 1 orang mewakili SPN, 1 orang mewakili SPSI Citra Raya, dan 1 orang mewakili serikat SBSI, 1 orang mewakili KSPI, serta 1 orang mewakili serikat TSK Reformasi," pungkasnya. (day)