Proses Dugaan Kasus Korupsi DLHK Kota Tangerang Mandeg di Kejaksaan

HUKRIM

Proses Dugaan Kasus Korupsi DLHK Kota Tangerang Mandeg di Kejaksaan

Administrator | Senin, 27 Juli 2020

TANGERANG, (JT) - Kasus dugaan korupsi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Tangerang awal tahun ini dilaporkan ke Kejaksaan Tangerang. Hingga kini kasus itu mandeg, tak ada penanganan dari pihak kejaksaan.

Informasi yang dihimpun jurnaltangerang.co, kasus dugaan korupsi pengadaan bahan bakar minyak (BBM) tahun anggaran 2019 ini mencapai miliaran rupiah. Namun kasusnya hilang begitu saja tanpa ada proses lebih lanjut.

Salah satu penyidik Kejaksaan Negeri Tangerang Rudi mengakui jika pihaknya pernah menerima laporan tersebut dari masyarakat. Setelah mendapat laporan, pihaknya mencoba klarifikasi kepada DLHK Kota Tangerang dengan memanggil kepala dinas dan kepala bagian kebersihan.

Laporan ini muncul, lantaran DLHK Kota Tangerang pada tahun 2019 memindahkan pengadaan BBM untuk operasional kendaraan pengangkut sampah dari satu SPBU ke SPBU lainnya. Apakah ini dilakukan karena mendapatkan commitment fee atau karena hal lain itu yang didalami pihak kejaksaan.

"Kami sudah coba klarifikasi dengan memanggil Kepala Dinas dan Kepala Bidang dinas tersebut, tapi sejauh ini belum ada tanda-tanda penyimpangan dan kerugian negara," tutur Rudi kepada wartawan, Jumat (25/7/2020).

Rudi menjelaskan, pengadaan BBM pada DLHK Kota Tangerang ini dengan sistem ngutang. Ada kemungkinan SPBU yang sudah kontrak sebelumnya tidak kuat modal atau seperti apa, sehingga pengadaan BBM harus dialihkan ke SPBU lainnya.

"Kasus ini sudah kami gelar kepada pak Kajari. Kasusnya baru tahap klarifikasi, belum masuk ke penyidikan dan penyelidikan sehingga belum ada tersangka," tandas Rudi.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala DLHK Kota Tangerang Dedi Suhada belum dapat diminati tanggapannya. Beberapa kali dihubungi via telepon genggamnya tidak menjawab, dan pertanyaan yang dikirim via pesan singkat pun tak dijawab. Bahkan beberapa kali wartawan jurnaltangerang.co mencoba klarifikasi ke kantornya, yang bersangkutan tidak mau ditemui.

"Maaf saya masih sibuk, mungkin lain kali saja," tegas Dedi Suhada. (PUT)