Polisi Bekuk Residivis Spesialis Pembobol Toko

HUKRIM

Polisi Bekuk Residivis Spesialis Pembobol Toko

Administrator | Jumat, 14 Agustus 2020

Polisi menunjukkan barang bukti yang diambil pelaku selama menjalankan aksinya di wilayah Polres Tangerang Sealatan.

TANGSEL (JT) - Belum lama menghirup udara bebas, CH residivis spesialis bobol toko harus kembali mendekam di penjara. Setelah aksinya membobol gudang toko Transmart Bintaro, terungkap aparat Polsek Pondok Aren melalui rekaman Closed Circuit Television (CCTV).

Dari aksinya itu, pelaku berhasil mencuri 60 unit Televisi dan home teater dari dalam gudang toko. Parahnya, aksinya di gudang Transmart dilakukan selama satu bulan atau 7 kali beraksi membobol gudang.

"Pelaku adalah residivis yang sudah tiga kali beraksi. Dalam kasus pencurian ini dia melakukan berdua bersama S, yang bekerja sebagai tukang batu di dekat gudang Transmart. S, bertindak sebagai pemberi informasi kepada CH," jelas Kapolsek Pondok Aren, AKP Riza Sativa di Mapolsek Pondok Aren, Rabu (12/8/2020).

Kepada penyidik CH mengaku, aksi pencurian di gudang toko itu, dilakukannya sejak bulan April 2020. Saat itu, area pertokoan sedang dalam kondisi sepi akibat adanya Covid-19.

"Jadi saat itu Covid-19, Transmart sepi pengunjung. Dia beraksi dengan membobol dinding gudang yang masih berbahan triplek. Aksinya dilakukan malam hari," terangnya.

Selain pelaku CH, Polisi juga mengamankan lima orang pelaku penadah yang membeli barang-barang elektronik hasil curian pelaku CH.

"Pelaku menjual barang-barangnya ke orang pribadi. Ada yang dikenal lewat online juga," jelasnya.

Dari aksi pencurian tersebut, Transmart Bintaro mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah atau setara 60 unit Televisi dan Home teater.

Akibat perbuatannya, pelaku CH dijerat pasal 363 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal 9 tahun.

Sementara kelima pelaku penadah berinisial MR, MS, CR, AA, HR disangkakan Polisi pasal 481 KUHPidana dengan ancaman pidana penjara 7 tahun.

Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Iptu Hitler Napitupulu menerangkan, dari hasil kejahatan yang dilakukan pelaku berhasil menjual setiap unit tv dan home teater seharga Rp 2 sampai 2,5 juta.

"Dari 60 unit TV dan Home Teater yang berhasil dicuri, CH dan S mengaku 7 kali beraksi membobol gudang toko yang dilakukan selama satu bulan," tutupnya. (GIE)