Banten
Penyelundupan Narkoba Dikendalikan Dari Lapas Bandung
TANGERANG - Penyelundupan narkoba ke Indonesia masih marak teriadi, baik yang dikirimkan melalui kargo mau pun dibawa langsung oleh penumpang. Seperti Dua aksi penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh Bea Cukai Soekarno Hatta, Tangerang melalui salah satu Perusahaan Jasa Titipan (PJT).
Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Erwin Situmorang mengungkapkan, 13 Maret 2017 lalu sebuah paket berisi sepatu yang dikirimkan melalui jasa titipan dari Malaysia dengan penerima seorang wanita berinisial R di Jakarta Selatan.
"Paket tersebut dicurigai petugas Bea Cukai berisi narkoba jenis sabu. Saat diperiksa oleh petugas, kedapatan dua bungkus warna hitam berisi narkotika jenis methamphetamine seberat 91 gram yang disembunyikan di dalam sol sepatu. Kami segera menghubungi Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan controlled delivery," ujar Erwin, di Kantor Bea Cukai Bandara Soetta, Kamis (6/4/2017).
Tim gabungan Bea Cukai dan Polres Bandara Soekarno-Hatta mengamankan tersangka R saat menyerahkan paket sepatu tersebut. "Saat dimintai keterangan, R mengaku pernah dimintai alamatnya oleh seorang temannya yang berkewarganegaraan Nigeria berinisial OJ dan mengaku berada di Malaysia. OJ meminta alamat R yang akan mengirimkan sepatu untuk temannya dan akan diambil oleh seseorang," ucapnya.
Namun saat dihubungi oleh R, tersangka OJ meminta agar R menyerahkan paket tersebut ke seseorang di sebuah mall. Petugas Bea yang sudah siap di lokasi, menangkap dua orang pria yang menjemput paket dari R.
"Kedua pria tersebut berinisial H dan AT, mereka mengaku disuruh oleh seorang narapidana di Lapas Bandung berinisial F yang merupakan warga negara Nigeria," kata Erwin.
Pelaku F sendiri mengendalikan peredaran sabu dan memesan paket narkoba tersebut dari kawannya yang juga WN Nigeria yaitu B dan U yang memesan ke OJ. Keduanya ditangkap di sebuah apartemen di Jakarta Utara.
Kapolres Bandara Soekarno Hatta Kombes Arif Rachman mengungkapkan, para tersangka ini merupakan jaringan pengedar narkoba China-Indonesia.
"Kami melakukan pengembangan supaya sampai kepada pelaku yang lain. Hal ini menunjukan seluruh instansi terkait memerlukan keseriusan mengenai pengungkapan narkoba," papar Arif. (fik/win)

- Bejat, Ayah Tega Perkosa Anak Kandung
- Pemkab Tangerang Harus Jaga Kelestarian Laut Pantura
- Dishub Bahas Perda Bus jemputan Sekolah
- Industri Manufaktur Terancam Jika Aturan TKDN Dilonggarkan
- BPKAD Sosialisasikan Pengelolaan Barang Milik Daerah








