Banten
Penderita Kusti Disumbang Kaki Palsu

NEGLASARI – Suasana gelanggang olahraga (GOR) Rumah Sakit Kusta Sitanala di Jalan Dr Sitanala, Kota Tangerang tampak ramai sejak Kamis (31/3/2016) lalu. Mereka Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) dikumpulkan di untuk mendapat bantuan kaki palsu.
Meski pembagian kaki palsu baru dimulai pukul 10.00 WIB, namun Surtinah salah satu OYPMK yang kakinya harus diamputasi sudah datang sejak pukul 09.00 WIB. Kakinya harus diamputasi karena penyakit yang dideritanya. Namun ia merasa senang karena akan mendapatkan kaki palsu.
"Saya senang bisa mendapat bantuan kaki palsu, sebab jarang orang yang mau berbagi dengan OYPMK. Kalau kami berjualan pun kebanyakan orang merasa jijik,” tutur Surtinah yang kaki kirinya diamputasi.
Permasalahan pada penderita kusta ternyata bukan hanya hal medis saja tapi meluas ke permasalahan sosial, eskonomi dan budaya. Masyarakat menganggap penderita kusta mendapat kutukan tuhan. Menular dan tidak dapat disembuhkan. Penyebab cacat pun harus diasingkan. Stigma itulah yang menyebabkan penderita kusta menyembunyikan diri.
Stigma ini pun masih tetap melekat kepada orang yang sudah sembuh dari kusta. Sehingga mereka tidak dapat bekerja di perusahaan. Tidak dapat berdagang makanan dan aktivitas ekonomi lainnya.
Kepala Rumah Sakit Kusta Sitanala dr. Ahdi Muhtar mengatakan, pasien kusta yang sudah sembuh dipastikan tidak akan menular. Seluruh bakteri sudah dipastikan mati. "Tidak perlu takut untuk berinteraksi, kusta menular, bukan keturunan, itu pun harus dengan interaksi erat yang secara berkesinambungan," kata Ahdi.
Berdasarkan pusat data dan informasi Kementerian Kesehatan, kasus baru kusta di 2013 mencatat 16.825 kasus kusta baru. Dengan angka kecacatan 6,82 per 1 juta penduduk. Angka ini menempatkan Indonesia pada peringkat ketiga dunia setelah India dengan total 134.752 kasus. Dan Brasil dengan 33.303 kasus.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Agus Sudrajat mengapresiasi atas bantuan sosial yang diberikan Bank CIMB Syariah tersebut. Bantuan 50 kaki palsu diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan mental para OYPMK.
"Kami juga kerap melakukan pembinaan kepada OYPMK secara rutin mulai dari latihan menjahit sampai pelatihan beternak lele,” pungkasnya. (ani)

- Retribusi Perpanjangan IMTA Ditarget Rp4 Miliar
- Bupati Terima Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik
- Perangi Sampah, DKP Terjunkan 25 Armada
- Diduga Stres, Pemuda Bakar Rumah Kerabat
- FKPP Kembangkan Kesenian Pencak Silat