Pencairan Dana Desa Tunggu RAB Desa

Banten

Pencairan Dana Desa Tunggu RAB Desa

Administrator | Kamis, 27 April 2017

TIGARAKSA - Pembangunan di tingkat desa seyogyanya sudah bisa dimulai sejak awal tahun. Hanya saja, akibat terkendala Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan Desa, maka dana yang sudah terparkir di Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Tangerang tidak dapat dicairkan.

Kabid Pembangunan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Tangerang Roni Muharom mengatakan, sebenarnya dana desa yang berasal dari transfer pusat, alokasi dana desa (ADD) dari Pemkab Tangerang dan bagi hasil pajak dan retribusi dari Kabupaten Tangerang sudah tersedia. Hanya saja sampai saat ini, masih banyak desa-desa yang belum memenuhi kelengkapan administrasi.

"Bagi desa yang telah menyetorkan persyaratan seperti RABdes dan RAPBDes, tentu akan segera kami usulkan ke DPKAD," ujar Roni Muharom kepada jurnaltangerang.co.

Menurut Roni, jika ada desa yang sudah memenuhi kelengkapan persyaratan, tentu akan segera diajukan untuk dicairkan. Sebab dana itu tidak boleh mengendap lama-lama sementara pembangunan di tingkat desa tidak segera terlaksana.

"Satu atau dua desa saja persyartannya lengkap, akan langsung kami ajukan pencairan ke DPKAD. Soal pencairanya kapan, itu tergantung dari DPKAD yang akan mentransfer dana desa langsung ke rekening desa," imbuhnya.

Dari 246 desa yang tersebar di 29 kecamatan se Kabupaten Tangerang, hingga tadi siang baru sekitar 50 persennya yang sudah menyetor berkas RABdes. Saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi apakah berkas itu memenuhi syarat atau tidak.

Disinggung soal besaran dana desa menurut Roni, itu relatif. Ada yang mencapai ratusan juta rupiah, ada juga yang mencapai miliaran rupiah, tergantung banyaknya jumlah penduduk, luasan wilayah dan beban kerja dan potensi di desa masing-masing.

"Kalau nilainya sih mulai dari Rp 800 juta sampai 1,2 atau 1,3 miliar juga ada. Itu tergantung dari luas wilayah, jumlah penduduk, beban kerja dan potensi pendapatan desa itu sendiri," tandasnya. (put)