Banten
Pencairan Dana BOSDA SLTA Diduga Dipungli

BALARAJA - Pencairan dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) diduga memakai uang pelicin alias pungutan liar (Pungli). Uang pungli tersebut dikoordinir oleh oknum Kepala Sekolah SLTA swasta berinisial NS. Rencananya uang tersebut digunakan sebagai uang pelicin yang akan diberikan kepada oknum Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Kepala Sekolah SMA Gemilang Pakuhaji Nurkosih mengaku diminta uang sebesar Rp 250 ribu sebagai uang kebersamaan oleh seseorang yang mengaku untuk disetor ke Dindik Provinsi Banten.
"Pada saat penandatanganan nota perjanjian hibah daerah (NPHD) saya langsung diminta oleh koordinator. Dia mengaku untuk disetor ke Dindik Provinsi Banten," katanya.
Sementara juru bicara Kantor Dinas Cabang Pendidikan Maksis Salabi membenarkan, jika ada kepala sekolah yang melaporkan ke kantor cabang Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait dugaan pungli tersebut. Menurut dia, atas laporan tersebut kantor Dinas Cabang akan melakukan penelusuran tentang adanya informasi pungli dimaksud.
"Kami masih menelusuri informasi adanya pungli yang mengatasnamakn Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Karena yang saya tahu Dindik tidak pernah melakukan intruksi untuk memungut uang ke kepala sekolah," tandasnya. (DAY)

- Oknum Pegawai Dindik Banten Diduga Pungli Dana BOS SMA/SMK
- DPRD Kabupaten Tangerang Segera Evaluasi Kinerja Dinkes
- Pelaku Curanmor Beraksi di Cuci Steam
- Andika Minta Dukungan Ulama Untuk Bangun Banten
- Gubernur Banten Hadiri Wisuda di Jawilan