Banten

Pemkab Banggai Belajar Kelola Pasar ke Kelapa Dua

Administrator | Jumat, 08 April 2016

KELAPA DUA — Pemkab Banggai, Sulawesi Selatan melakukan studi banding ke Pasar Tradisional Kelapa Dua, Rabu (6/4/2016) lalu. Kedatangan rombongan Pemkab Baggai dipimpin langsung oleh Asada II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sutanto Hambali. 

Sutanto Hambali mengatakan, pengelolaan pasar Tradisional di Kabupaten Tangerang ini sudah cukup baik. Selain dari segi penataan, pengelolaan juga dilakukan secara moderen. Pasar Tradisional memiliki banyak ke unggulan dalam menata pasar pasar. 

“Pertama kami ingin melihat langsung pasar Tradisional ini. Meski tradisional di sini kami mendengar sudah sangat baik manajemen dan pengelolaannya. Makanya, kami ingin memetik dan mencontoh soal pengelolaannya,” ujar Asda II Pemkab Banggai, Sutanto Hambali.

Dikatakan Hambali, daerah Kabupaten Banggai merupakan wilayah yang baru saja lepas dari penetapan daerah tertinggal (IDT). Sehingga, perkembangan masyarakat yang mulai maju dan banyaknya pendatang akibat pembangunan yang saat ini sedang mengalami peningkatan. Kabupaten Banggai juga memerlukan penyelarasan pembangunan, termasuk keberadaan pasar. 

“Tadi mantri Pasar memaparkan banyak hal. Termasuk bagaimana melibatkan pelaku pasar dan masyarakat di sekitar pasar. Disatu sisi, daerah kami, tahun kemarin bulan Oktober dikeluarkan dari wilayah IDT. Mau tidak mau, kita harus mereposisi diri dalam melakukan pembenahan,” katanya.

Dijelaskan Hambali, kesan pasar tradisional selama ini tidak lepas dari kesan kumuh dan becek. Tetapi, dengan melihat pasar yang Pasar tradisional ini sangat penting bagi wilayahnya. Agar, masyarakat tidak hanya dimanjakan oleh keberadaan Mall mewah saja. Sehingga, perekonomian rakyat yang perlu dikembangkan, menuntut pemerintah untuk terus melakukan pembinaan. 

“Mulai tahun kemarin Pak Jokowi meresmikan kilang minyak terbesar di Indonesia keempat. Mau tidak mau, pertumbuhan ekonomi akan menyesuaikan. Nah untuk itu, kita akan melakukan penataan lebih jauh, agar manajemen pasar kami bisa seperti yang ada di Kabupaten Tangerang ini nantinya,” akunya.

Sementara itu pengelola Pasar Tradisional Kelapa Dua melalui GM PT Bangun Bina Persada Herjun Setiawan didamping Manajer Operasional Dwi Juliansyah mengatakan, dari awal pengelolaan pasar tradisional yang mengelola 777 kios mendapatkan banyak perhatian beberapa wilayah luar Jawa. Selain mengelola pedagang, pihaknya juga mengelola sampah. 

“Kita inikan cuma mengelola. Tinggal bagai mana komunikasi dan pelayanan terhadap kebersihan pasar. Sehingga kita bisa melakukan operasional secara baik,” kata Herjun Setiawan.

Ditambahkannya, selain pasar tidak becek dan kumuh. Pasar yang dikelola juga telah menjadi pasar sehat. Selain itu, pasarnya mendapatkan dukungan dari BPOM dan Dinas Kesehatan. Di pasar sendiri, telah disediakan puskesmas keliling setiap Kamis. (day)