Banten

Pembangunan Spal Asal Jadi, Jalan Lingkar Sepatan Terus Tergenang

Administrator | Kamis, 13 Juni 2019

Jalan lingkar Sepatan tergenang air hingga puluhan sentimeter. Meski kondisi ini sudah lama terjadi, tapi tidak ada upaya perbaikan dari pemerintah.

SEPATAN - Jalan lingkar Sepatan tergenang air yang tak kunjung surut walau musim kemarau. Tergenangnya akses Jalan lingkar Sepatan, itu akibat saluran pembuangan air limbah (SPAL) yang tidak berfungsi dengan baik.

Kondisi ini sangat dikeluhkan warga Kampung Sepatan RT 01/02, Kelurahan Sepatan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Anehnya meski jalan yang tergenang air got ini tepat disamping kantor Kecamatan Sepatan dan depan SDN 5 Sepatan, namun tidak ada upaya perbaikan dari pemerintah setempat.

Salah satu warga RT 01/02, Mohammad Jembar mengatakan, genangan air tersebut sudah sangat lama dan belum surut hingga kini. Ini jelas sanget mengganggu aktivitas warga yang mau beraktivitas ke pasar maupun anak-anak yang mau sekolah, karena lokasinya tepat depan sekolah SD Negeri 5 Sepatan.

Menurutnya, selama ini pihak kecamatan terkesan tidak peduli dengan keberadaan air got tersebut. Bahkan tidak ada upaya untuk menanggulanginya. Padahal setiap hari pihak kecamatan melihatnya.

“Air got yang merendam jalan ini bisa dibilang tidak pernah surut walaupun musim kemarau. Apalagi jika musim hujan, itu lebih parah. Jadi genangan air ini bisa dibilang sudah sangat lama dibiarkan dan tidak ada penanganan dari pihak kecamatan. Pedagang dan anak sekolah dasar pun sudah resah, karena ini bisa berdampak pada kesehatan," ujarnya.

Dikatakannya, air yang menggenangi jalan tersebut, akibat pemasangan SPAL yang tidak sesuai, sehingga tidak berfungsi. Akibatnya air got meluap hingga ke badan jalan.

“Genangan air ini sudah dari dulu terjadi. Saya lihat awal tahun kemarin sempat ada perbaikan namun tidak berefek banyak. Kemungkinan pemasangan spal yang tidak sesuai, sehingga air got tetap naik ke jalan," ucapnya.

Pihak kecamatan harus mampu mengedepankan pembangunan yang berkualitas bukan asal-asalan. Ditambah lagi pengalaman para kontraktor yang baru jadi pemborong yang membuat rusaknya pembangunan. Contoh pembangunan saluran air atau boxcover tidak sesuai fakta yang ada.

"Kami berharap, banjir yang terjadi bukan musim hujan di jalan tersebut segera ditangani oleh pihak kecamatan. Para pengawas tidak asal setuju dilakukan pembangunan sementara fakta di lapangan hasilnya tidak baik," pungkasnya. (SML)