Pendidikan
Murid SDN Narimbang Mulya, Lebak Belajar di Lantai

RANGKASBITUNG - Terbatasnya ruang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN 1 Narimbang Mulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, membuat para siswa dalam setiap harinya melaksanakan Kegiatan Belajar di lantai tanpa dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Padahal, keberadaan sekolah tersebut tidak jauh dengan pusat pemerintahan setempat.
Sekolah yang berdiri pada tahun 1986 ini masih kekurangan ruang kelas, selain itu penunjang lainnya seperti meja, kursi dan lain sebagainya, sangat minim, dalam setiap harinya siswa terpaksa harus belajar dilantai tanpa dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya.
"Kelasnya sesak ruangannya kecil, belajarnya juga dilantai, setiap hari kaya gini, selain itu baju sekolah juga cepat kotor karena belajarnya dilantai, sangat tidak nyaman kalau setiap hari belajar seperti ini," keluh Heri, Salah seorang siswa kelas IV, kepada jurnaltangerang.co, Selasa (10/1/2017).
Heri berharap, sekolahnya agar segera mendapatkan bantuan dari pemerintah, sehingga ia bersama teman-temannya dapat belajar dengan nyaman.
"Siswa kelas V juga sama proses KBMnya dilakukan disebuah lorong bangunan sekolah depan ruangan Kepala Sekolah, jadi setiap hari belajar disini, dilorong depan ruangan kepala sekolah, tergeletak dilantai tanpa meja dan kursi, kami juga ingin belajar di ruangan yang dilengkapi meja sama kursi, agar kami dapat belajar dengan maksimal, tanpa harus terus-terusan belajar dilantai seperti ini," katanya.
Sementara itu Emi Resmiati Guru kelas di SDN 1 Narimbang Mulya menjelaskan, pihaknya bersama Kepala Sekolah sudah berulang kali mengajukan bantuan bangunan, namun hingga saat ini belum pernah ada realisasi, dengan alasan, kondisi sekolah ini sangat sempit sehingga dianggap tidak memungkinkan untuk menambah ruang kelas baru.
"Iya pak, sudah sering ngajuin tapi gak pernah ada realisasi, dulu pernah ada Pak Kadis Pendidikan yang sidak kesini secara langsung, katanya sih mau di bantu tapi alhamdulillah sampai sekarang tidak ada, kalau alasannya sempitkan bisa dibangun ke atas dengan cara ditingkatkan, kasian anak-anak setiap hari belajar dilantai," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengaku bahwa sekolah tersebut hanya ada empat kelas, dan memiliki kekurangan dua ruang kelas.
"Karena kekurangan 2 kelas, kedepan akan kami prioritaskan pembangunan penambahan ruangan belajar mengajar, mengingat lahannya sempit, alternatif nya kita rencanakan dengan membangun dua tingkat. Untuk memenuhi kekurangan ruangan kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)," tegasnya. (GEL/MAS)
Sekolah yang berdiri pada tahun 1986 ini masih kekurangan ruang kelas, selain itu penunjang lainnya seperti meja, kursi dan lain sebagainya, sangat minim, dalam setiap harinya siswa terpaksa harus belajar dilantai tanpa dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya.
"Kelasnya sesak ruangannya kecil, belajarnya juga dilantai, setiap hari kaya gini, selain itu baju sekolah juga cepat kotor karena belajarnya dilantai, sangat tidak nyaman kalau setiap hari belajar seperti ini," keluh Heri, Salah seorang siswa kelas IV, kepada jurnaltangerang.co, Selasa (10/1/2017).
Heri berharap, sekolahnya agar segera mendapatkan bantuan dari pemerintah, sehingga ia bersama teman-temannya dapat belajar dengan nyaman.
"Siswa kelas V juga sama proses KBMnya dilakukan disebuah lorong bangunan sekolah depan ruangan Kepala Sekolah, jadi setiap hari belajar disini, dilorong depan ruangan kepala sekolah, tergeletak dilantai tanpa meja dan kursi, kami juga ingin belajar di ruangan yang dilengkapi meja sama kursi, agar kami dapat belajar dengan maksimal, tanpa harus terus-terusan belajar dilantai seperti ini," katanya.
Sementara itu Emi Resmiati Guru kelas di SDN 1 Narimbang Mulya menjelaskan, pihaknya bersama Kepala Sekolah sudah berulang kali mengajukan bantuan bangunan, namun hingga saat ini belum pernah ada realisasi, dengan alasan, kondisi sekolah ini sangat sempit sehingga dianggap tidak memungkinkan untuk menambah ruang kelas baru.
"Iya pak, sudah sering ngajuin tapi gak pernah ada realisasi, dulu pernah ada Pak Kadis Pendidikan yang sidak kesini secara langsung, katanya sih mau di bantu tapi alhamdulillah sampai sekarang tidak ada, kalau alasannya sempitkan bisa dibangun ke atas dengan cara ditingkatkan, kasian anak-anak setiap hari belajar dilantai," ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengaku bahwa sekolah tersebut hanya ada empat kelas, dan memiliki kekurangan dua ruang kelas.
"Karena kekurangan 2 kelas, kedepan akan kami prioritaskan pembangunan penambahan ruangan belajar mengajar, mengingat lahannya sempit, alternatif nya kita rencanakan dengan membangun dua tingkat. Untuk memenuhi kekurangan ruangan kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)," tegasnya. (GEL/MAS)

- Kepala OPD Tandatangani Kontrak Kinerja
- Warga Kelurahan Sawah Apresiasi Kinerja DBMSDA Tangsel
- Danyon Kavaleri 9/SDK Diganti
- Soal Temuan Pengadaan Mobil Dinas, Sekda Ngaku Sudah Selesai
- Siswa SMK Korpri 2 Balaraja Jadi Korban tawuran