Banten
Minim Informasi, Peserta KB MOP Rendah

SETU - Partisipasi pria di Kota Tangsel untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) masih rendah. Tercatat persentasi pria dalam hal dari total hanya satu persen. Salah satu penyebabnya, lantaran minimnya informasi tentang medis operasi pria (MOP) kepada masyarakat.
Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, minimnya akses laki-laki terhadap perolehan informasi pelayanan KB, dan kesehatan reproduksi. Masyarakat masih awam mengenai KB bagi pria khususnya MOP/vasektomi.
“Mereka masih berpikir bahwa operasi tersebut akan menganggu kesehatannya padahal aman,” ungkapnya saat menghadiri acara Gerak Jalan Santai yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Taman Kota II BSD, Setu, Mingu (27/3/2016).
Menurutnya, vasektomi ini merupakan yang paling efektif dalam mensukseskan program KB alat kontrasepsi yang lain. “Jika alat-alat lain khususnya yang dipakai wanita bisa dicabut atau kelupaan pemakaian, vasektomi tidak bisa bisa dan sifatnya permanen,” katanya.
Vasektomi, sambung Benyamin, dapat mengendalikan penduduk di Kota Tangsel sangat penting. Saat ini penduduk kota dengan tujuh kecamatan ini mencapai 1,4 juta jiwa. Setiap tahunnya mengalami penambahan 3,4 persen.
“Jika terus dibiarkan hal ini bisa menimbulkan masalah sosial. Seperti, keterbatasan perolehan pekerjaan, pendidikan serta kesehatan akibat kepadatan penduduk,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait keamanan dan manfaat MOP. Walau tingkat partisipasi pria dalam KB ini masih rendah. Namun, kesadaran kaum wanita masih tinggi. “Persentase partisipasi keikutsertaan KB perempuan mencapai 75 persen,” ujarnya. (elo)

- Warga Tegalsari Keluhkan Galian Tanah
- Mobil Mewah Tabrak Pedagang Sayur
- WNA Asal Polandia Ditemukan Gantung Diri
- Bantaran Situ Ditanami Pohon
- SMP Nurul Huda Cisoka Sabet Juara Umum LKBB