Jurnal Tekno

Lonjakan Pelanggan Dorong Peningkatan Perangkat 5G

Administrator | Kamis, 29 Oktober 2020

JAKARTA, (JT) – Global Mobile Suppliers Association (GSA) mengungkapkan pada akhir Juli terdapat 364 perangkat mendukung 5G. Dari jumlah tersebut, sebanyak 162 perangkat sudah tersedia secara komersial (naik dari 135 perangkat yang tersedia secara komersial pada akhir Juni).

364 perangkat yang diumumkan ini termasuk varian regional dan ponsel yang dapat ditingkatkan menggunakan adaptor terpisah, namun, perangkat bermerek operator telah dikecualikan dari nomor yang pada dasarnya merupakan versi yang diberi merek lain dari ponsel lain.

Dikutip dari selular.id, jumlah perangkat yang tersedia secara komersial telah meningkat 27 dari bulan Juni dan sekarang menjadi 162 dari 113 perangkat 5G yang sekarang tersedia secara komersial. Ini termasuk tiga ponsel yang ditingkatkan untuk menawarkan 5G menggunakan adaptor, kata laporan itu.

Peningkatan perangkat yang mendukung 5G secara siginifikan, sesungguhnya sudah diprediksi oleh banyak kalangan. Salah satunya adalah kajian Ericsson.

Vendor peralatan jaringan itu meningkatkan prediksi pengguna berlangganan 5G pada periode hingga akhir 2024 dengan tambahan 400 juta.

Prediksi itu didasarkan pada momentum awal yang cepat dan antusiasme untuk teknologi setelah peluncuran awal pada akhir 2019.

Dalam kajian Mobility Report 2019, vendor asal Swedia itu mengungkapkan bahwa pengguna berlangganan 5G diperkirakan akan mencapai 1,9 miliar pada 2024.

Naik dari perkiraan sebelumnya pada November 2018 dari 1,5 miliar pengguna. Angka itu meningkat hampir 27%.

Perkiraan yang diperbarui datang ketika operator mulai mempercepat penyebaran dan pengguna mulai beralih ke perangkat 5G, bunyi laporan itu.

Ericsson juga menaikkan perkiraan untuk cakupan 5G dari 40% menjadi 45% dari populasi dunia dalam waktu lima tahun.

Angka tersebut bahkan bisa melonjak hingga 65 persen karena pembagian spektrum, yang memungkinkan penyebaran yang semakin meluas pada pita frekuensi LTE.

Vendor yang berbasis di Stockholm itu, mengatakan bahwa peningkatan kepercayaan tentang penggunaan teknologi ini sebagian karena komitmen kuat dari vendor chipset dan juga produsen perangkat. Dua hal yang menjadi kunci untuk akselerasi 5G.

Senada dengan Ericsson, firma riset pasar Strategy Analytics pun memperkirakan bahwa pengiriman ponsel 5G akan mengalami pertumbuhan pesar secara global tahun ini.

Perkembangan jaringan 5G sudah semakin mumpuni, membuat vendor berbondong-bondong mulai mengeluarkan ponsel yang mendukung jaringan 5G tahun ini.

Direktur Strategy Analytics Ken Hyers mengatakan, jumlah pengiriman ponsel 5G bakal meningkat hingga sepuluh kali lipat, yakni dari 19 juta unit pada 2019 menjadi 199 juta unit pada 2020.

“Kami memperkirakan penetrasi 5G akan meningkat dari semua ponsel pintar yang hanya mencapai satu persen dikirim secara global pada tahun 2019, menjadi 15 persen pada tahun 2020,” katannya.

Firma riset itu memprediksi, terdapat lima negara yang diperkirakan akan menjadi pembeli ponsel 5G tahun terbanyak ini, yakni China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Jerman.   

Sedangkan pasar di India dan Indonesia diprediksi baru akan mengalami peningkatan ponsel 5G di tahun depan ataupun dua tahun kemudian. Pasalnya dua pasar penting ini kemungkinan besar bakal tertinggal dalam tingkat adopsi jaringan 5G. (red)