Banten
LBH Situmeang Berbagi Sembako Kepada Warga Miskin

TIGARAKSA, (JT) - Ditengah pandemi corona virus disease (Covid-19) dan diberlakukannya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) makin banyak masyarakat yang kesulitan mencari nafkah. Meski ada program jaringan pengaman sosial (JPS) dari pemerintah, tidak seluruhnya masyarakat miskin terjangkau program bantuan tersebut.
Melihat kondisi ini, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Situmeang, Anri Saptura turun langsung membantu masyarakat. Anri memastikan warga yang diberi bantuan tersebut adalah warga yang tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah, padahal warga ini mantan tenaga sukarelawan di saah satu dinas di Puspemkab Tangerang.
"Saya melihat cukup miris, masih banyak warga Kabupaten Tangerang yang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Entah karena pendataan yang tidak tepat atau karena hal lain," ujar Anri Saputra, disela-sela pemberian bantuan sembako kepada Muhamad Nurjana, warga Kampung Ciatuy RT 005/002 Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (6/5/2020).
Sebagai mahluk sosial menurut Anri, dirinya akan terus berbuat untuk masyarakat prasejahtera. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian LBH Situmeang kepada masyarakat Kabupaten Tangerang.
"Saya berharap pemerintah Kabupaten Tangerang tidak pilih-pilih dalam memberkan bantuan kepada masyarakat miskin. Terutama bagi warga yang tinggal hanya beberapa meter dari lingkup Puspemkab Tangerang seperti ini. Seharusnya mereka lebih dulu menerima bantuan dari pemerintah. Bukan malah terabaikan," tegasnya.
Menurut Anri, pemberian bantuan seperti ini akan dilakukan secara rutin. Sebelumnya LBH Situmeang juga telah memberikan bantuan kepada salah satu warga miskin di Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang. Bantuan kali ini berpa sembako seperti beras, telur, sirup, dan uang tunai untuk kebutuhan lauk pauk.
Muhamad Nurjana (30) mengucapkan terma kasih atas bantuan yang diberikan LBH Situmeang ini. Dirinya bersama Siti Nurjanah (23) tinggal di Kampung Ciatuy ini sejak enam tahun silam. Meski sudah tercatat sebagai warga Ciatuy, Nurjana yang menempati rumah gubuk milik orang tuanya yang sudah almarhum ini, tidak tercatat sebagai warga penerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Saya belum pernah menerma bantuan apapun dari pemerntah. Meskipun sudah sering kali didata, tapi saya tetap tidak menerima bantuan baik itu PKH, BPNT maupun bantuan lainnya," terang Nurjana.
Nurjanah yang memiliki satu orang anak ini hanya bergantung hidup dari kuli cuci steam di PWS Tigaraksa dengan penghasilan yang tidak menentu. Padahal dirnya pernah menjadi tenaga sukarelawan (Sukwan) pada Kantor Perpusatakaan Daerah dua tahun silam.
"Saat kantor perpustakaan berganti nama menjadi dinas perpustaan, saya diberhentikan. Dulu saya sopir perpustakaan keliling, tapi sekarang hanya kuli cuci motor dan mobil salah satu cuci steam di Puspemkab Tangerang," tutupnya. (PUT)

- Puasa, Lockdown Asyik Juga
- Relawan GEMAS Sumbang 50.000 Masker ke Polda Metro
- Orang Kaya Dapat Bantuan, Warga Cisoka Kirim Surat Terbuka untuk Presiden
- Mobil Dokter Tirta Dibobol Maling di Minimarket Kawasan BSD
- Penyaluran Bantuan Sosial di Kabupaten Tangerang Masih Carut Marut