Banten

Lagi Nunggu Angkot, Pelajar Dikeroyok

Administrator | Jumat, 29 Januari 2016

TANGERANG - Seorang pelajar bernama Redho Tadwa, siswa kelas 1 SMK Al Husna menderita luka-luka cukup serius setelah setelah dikeroyok puluhan siswa di Lapangan Ahmad Yani, Kamis, (28/1/2016).

Ia pun harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kabupaten Tangerang lantaran Redho mengalami luka di bagian kepalanya setelah dipukul benda tumpul.

Datul Khafi, siswa kelas 3 SMK Al Husna yang merupakan teman korban mengatakan, kejadian pengeroyokan berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB. Ia bersama korban dan seorang rekannya dihampiri oleh puluhan siswa yang diduga dari SMK Veteran.

Puluhan pelajar yang mengendarai sepeda motor itu menyerang secara membabibuta kemudian menyerang ketiganya. Datul mengaku menduga puluhan siswa tersebut berasal dari SMK Veteran lantaran seragam sekolah yang digunakan sangat familiar dengan corak batik.

"Tadi kami baru saja pulang sekolah, lagi nunggu angkot, tiba-tiba kami dihampiri kira-kira 10 orang anak Veteran lalu menyerang kami," tutur Datul, menceritakan kronologis pengeroyokan.

Saat penyerangan berlangsung, ia dan rekannya berhasil keluar dari kepungan, berlari menjauh ke jalan besar. Namaun naas, menimpa Redho. Ketika mencoba melarikan diri, Redho tertangkap oleh puluhan pelajar tersebut dan tersudut disebuah gang kecil

"Ya mereka langsung mengeroyok Redho, kepalanya dipukul pakai batu bata, ditendang-tendang," terangnya. Menurutnya ia tak mengetahui maksud puluhan pelajar tersebut menyerangnya, namun kejadian semacam itu menurutnya sudah sering sekali dialami kedua siswa itu.

Sementara Pipin, Ibu korban menuturkan, ia diberitahukan pihak sekolah bahwa puteranya menjadi korban pengeroyokan. Ia pun lantas mendatangi RSUD Kabupaten untuk memastikan kondisi anakanya tersebut.

Pipin meminta pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Soalnya, saat kejadian anaknya baru saja pulang sekolah dan baru beranjak lima meter dari sekolah. "Saya minta sekolah (SMK Al-Husna-red) tanggung jawab karena ini masih dilingkungan sekolah," katanya.

Meski begitu, Pipin mengaku belum memikirkan untuk melakukan visum lantaran masih fokus pada pengobatan anakanya. Arif perwakilan SMK Al Husna mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait tanggung jawab yang akan diberikan pihak sekolah. "Nanti saya konsultasikan dulu dengan sekolah," ujarnya sembari meninggalkan ruangan IGD rumah sakit. (ani)