Gaya Hidup

Kurang Asupan Zat Besi Sebabkan Anemia

Administrator | Senin, 11 April 2016

SERPONG UTARA – Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat dari Universitas Indonesia (UI) Endang Achadi menyebutkan 63 persen disefisiensi zat besi disebabkan pola makan yang kurang baik.

“Pola makan kurang zat besi mengakibatkan anemia gizi besi,” ungkapnya saat kegiatan Diseminasi Pencegahan Abemia pada Remaja Putri dan Pencanangan Minum Tablet Tambah Darah di salah satu RS di Serpong Utara, akhir pekan lalu. 

Menurutnya remaja yang merasakan sering merasa pusing, lemah, pucat di telapak tangan letih dan lesu salah satu faktor kurangnya konsumsi zat besi sehingga anemia. “Anemia yang sering terjadi adalah anemia gizi besi. Yaitu anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi dari makanan yang dikonsumsi atau karena kehilangan darah yang berlebihan dan tidak mampu diganti dengan konsumsi makanan,” ujarnya.

Kata dia, Anemia banyak terjadi di kehidupan para remaja, khususnya remaja putri. Hal ini dapat terjadi karena kamu para remaja putri sedang berada pada masa pubertas maka kebutuhan zat besi untuk menyeimbangkan perkembangan tubuh semakin besar. Selain itu, beban ganda yang kamu emban adalah mengalami menstruasi, berarti juga memiliki kebutuhan untuk menggantikan zat besi hilang bersama darah haid. “Jika asupan zat gizi terpenuhi nggak akan mengalami anemia,” terangnya.

Biasanya para remaja cenderung suka mengkonsumsi junk food dan fast food, padahal kedua jenis makanan tersebut tidak memiliki kandungan gizi yang lengkap. Sebaliknya, para remaja juga gengsi untuk mengkonsumsi makanan tradisional, karena sudah tidak mengikuti tren. Sebenarnya makanan tradisional juga banyak yang memiliki cita rasa dan variasi zat gizi. 

“Makanan tradisional lebih mengutamakan bahan-bahan dari alam, sehingga jelas lebih sehat,” jelasnya.

Sementara, kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Suharno mengatakan seluruh pelajar tingkat SMA dibagikan tablet tambah darah. Ini untuk mencegah anemia pada remaja. “Tablet ini bisa didapatkan di Puskesmas terdekat dengan gratis,” katanya.

Saat ini, sambung Suharno, remaja banyak yang hanya suka untuk mengkonsumsi makanan tertentu, sehingga tubuhnya tidak mendapatkan asupan gizi yang bervariasi. Dengan ketidakberagaman makanan yang dikonsumsi dapat memicu penurunan produksi sel darah merah, sehingga mudah untuk terjadi anemia. 

“Kalau kurang darah juga berakibat berkurangnya kecerdasan,” pungkasnya. (elo)