Banten
Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Sebut Penyebaran Infrastruktur Pendidikan Tidak Merata

TIGARAKSA, (JT) - Alokasi anggaran untuk pendidikan di Kabupaten Tangerang cukup bersar dibanding kesehatan dan infrastruktur setiap tahun. Namun hal itu belum diimbangi dengan penyebaran infrastruktur pendidikan yang memadai.Â
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Deden Umar Dani mengungkapkan, jika dilihat dari postur anggraan, dunia pendidikan merupakan dapat kuota paling besar dibanding yang lain. Karena selain dialokasikan dari APBD Kabupaten Tangerang, dunia pendidikan juga masih mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.Â
"Jumlahnya kalau tidak salah di atas 20% dari APBD Kabupaten Tangerang. Kalau saat ini APBD kita mencapai Rp 6,8 Triliun, ya hitung saja berapa tuh jumlahnya," ujar Deden kepada wartawan, Jumat (24/3/2023).Â
Sayangnya menurut Deden, anggaran yang cukup besar ini belum diimbangi dengan perencanaan dan pelaksanaan program yang matang. Misalnya dari sisi pembangunan infrastruktur pendidikan yang kadang tidak melalui kajian yang matang.
"Kenapa seperti itu, karena masih banyak terjadi, wilayah yang jumlah penduduknya cukup tinggi, hanya tersedia 4 SMP negeri, sehingga siswa masih harus belajar dengan sistem shift. Tapi ada beberapa wilayah yang jumlah penduduknya sedikit, dibangun beberapa sekolah negeri, sehingga kurang efektif dari sisi pemanfaatannya," terang Deden.
Selain itu menurut politisi asal fraksi Parai Demokrasi Indonesia perjuangan ini, pihaknya kerap mendengar laporan masyarakat kepada DPRD masih ada saja sekolah disegel oleh warga. Ini akibat sengketa lahan yang tak kunjung selesai. Bahkan masih banyak sekolah negeri terutama tingkat SD yang masih numpang di tanah desa.
"Seharusnya kami tidak lagi mendengar keluhan masyarakat, ada siswa mau belajar, gedung sekolahnya disegel warga. Ini kan cukup miris," tegas Deden.
Ia berharap, kepala dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang saat ini fokus kerjanya membenahi infrastruktur pendidikan. Karena kalau program belajar mengajar itukan sudah tinggal mengikuti dari pemerintah pusat.
"Ini harus menjadi perhatian serius kepala dinas pendidikan untuk membenahi persoalan-persoalan yang ada," tandasnya. (PUT)

- Besok Dekopinda Gelar Musda
- Warga Talaga Bestari Tewas Dirampok
- Tangkal Paham ISIS, Aswaja Bentuk Pasukan Khusus
- Saba Desa Berakhir di Pakuhaji
- Ribuan Guru Gelar Apel HGN