Politik
ICW: Korupsi di Indonesia kian Menggurita
BALARAJA - Meski banyak lembaga penegak hukum di Indonesia dibentuk. Namun masih saja Korupsi di Indonesia tidak pernah hilang. Bukatinya, masih ada pejabat yang tersandung kasus hukum. Terakhir pejabat badan keamanan laut (Bakamla) terjerat dalam operasi tangkap tangan (Ott) KPK.
Hal tersebut dikatakan Ade Irawan Koordinator indonesia corupcion watch (ICW) pada acara Diskusi Ahli yang digelar di Desa Parahu Kecamatan Sukamulya, kediaman Yayat Biaro anggota DPR RI dapil Banten.
Menurut Ade irawan, korupsi menjadi sumber kebangkrutan negara. Di Indonesia korupsi dimulai sejak lahir sampai meninggal dunia, salah satu contoh dalam pembuatan akta kelahiran, pembuatan akta dipungut biaya baik oleh pemerintahan desa maupun catatan sipil, belum lagi masuk ke jenjang pendidikan dasar, enengah dan atas, bahkan pada saat orang terkena musibah pun (meninggal dunia) dikorupsi juga contohnya tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta.
"Kami banyak melakukan riset atau penelitian bahwa korupsi masih tetap saja menggurita," Ujarnya.
Ade Irawan menyentil peran penyelenggara negara baik birokrasi maupun DPR, sudah menjadi rahasia umum adanya konsfirasi dalam perbuatan korupsi secara berjamaah, terutama dalam hal kebijakan anggaran suatu pemerintahan Daerah,
" kalau ini terus dibiarkan maka Indonesia akan hancur, tugas DPR adalah mengawasi bukan sebaliknya ikut terlibat dalam konsfirasi," tambah Ade Irawan.
Acara Diskusi Ahli yang digelar oleh anggota DPR RI di saung kolong awi pada Minggu 18/12 ini mengambil dengan tema Narasi sejarah islam, Nasionalimes dan Sosialisme. Pada acara ini narasumber Bonnie Triana ahli sejarah mengupas tentang sejarah perjuangan organisasi-organisasi yang berideologi islam maupun ideologi sosialis di era penjajahan Belanda. Dalam acara ini hadir sebagai pembicara yaitu Ade Irawan (ICW), Bonnie Tryana (Sejarawan), Atma AConia (Pemred majalah Jawara). Acara ini dipandu aktivis muda Tangerang Subandi Musbah. (DAY)
