Banten

HMG Sosialisasikan Kelayakan TPU Komersil

Administrator | Jumat, 11 Desember 2015

JAMBE – Kehadiran Tempat Pemakaman Umum (TPU) Heaven Memorial Garden (HMG) di Desa Taban, Kecamatan Jambe disambut baik masyarakat sekitar. Warga berharap, kehadiran investor yang bergerak di bidang TPU komersil ini akan mendongkrak ekonomi masyrakat. 

Salah satu warga Desa Tiparaya Agus Niko mengatakan, dirinya mendukung adanya investor yang masuk ke Kecamatan Jambe. Dengan adanya pembangunan di wilayah perbatasan ini, akan mendongkrak pertumbuhan ekonomoi masyarakat. Ia yakin pengembang Heaven Memorial Garden (HMG) akan membuka peluang usaha maupun tenaga kerja bagi warga sekitar. 

“Kami mendukung pembangunan Heaven Memorial Garden (HMG) ini, agar perekonomian warga bisa meningkat,” terangnya saat sosialisasi pembangunan HMG di Aula Kecamatan Jambe, yang dihadiri ratusan warga dair Desa Taban, Tiparaya, Daru, Ranca Buaya dan Desa Pasir Barat, Kamis (10/12/2015).

Camat Jambe Rudi Lesmana mengatakan Kecamatan Jambe, sesuai Tata Ruang Wilayah merupakan lokasi pemmukiman. Sebagian lainya wilayah Jambe dapat dimanfaatkan untuk pemakaman. Beberapa pengembang ternama seperti BSD dan Paramount sudah membeli lahan fasos fasum di Kecamatan Jambe yang akan dibangun pemakaman. Satu satu investor lainnya yang akan membangun pemakaman komersial yakni PT Heaven Memorial Garden (HMG). 

“Alhamdulilah, hari ini (kemarin-re) warga dari lima Desa hadir untuk memberikan masukan terhadap pembangunan pemakaman komersil,” tutur Rudi.

Humas Heaven Memorial Garden (HMG) H Mulyadi mengatakan, sosialisasi kelayakan studi kajian publik di Aula kantor Kecamatan Jambe ini adalah bentuk ketataan dan kepatuhan perusahaan untuk mengikuti semua mekanisme perizinan yang ditempuh. Perusahaan Heaven Memorial Garden (HMG) ini mempunyai niat baik. Dengan adanya pemakaman komersial yang berkonsep garden akan membuka peluang usaha bagi warga disekitar, terutama bagi pedagang kecil. 

“Pengembang yang Heaven Memorial Garden (HMG) terus melakukan sosialisasi kepada warga dari mulai tahap perencanaan dan tahap pembangunan. “Kami sengaja mengumpulkan tokoh masyarakat dan pemuda dari lima desa untuk meminta masukan tentang hasil kajian yang akan menjadi rujukan bagi BLHD,” ujarnya. (day)