Banten

Gara-Gara Video YouTube Tersebar, Bentrok Antar Desa Nyaris Pecah

Administrator | Minggu, 12 Maret 2017

Kapolresta Tangerang, Dandim 0506, unsur Muspika Kecamatan Mauk dan Sukadiri, dan unsur tokoh masyarakat dua Kecamatan

MAUK - Aksi kericuhan antar Desa di Kecamatan Mauk nyaris pecah, akibat tersebarnya Video aksi main hakim oleh warga Desa Kosambi Kecamatan sukadiri Kabupaten Tangerang pada awal Maret 2017 silam, seorang pelaku penjambretan asal Desa Tegal Kunir Kecamatan Mauk tewas dihakimi warga.

Dalam Video tersebut, warga Sukadiri meneriakan pelaku dengan kata-kata yang menjadi pemicu aksi balasan warga Kecamatan Mauk. Beruntung ratusan aparat Kepolisian dari Polresta Tangerang dan TNI bisa menghentikan aksi balasan warga Desa Tegal Kunir Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang.

Kapolsek Mauk AKP Nurohman mengatakan, puluhan warga di Tiga Desa Kecamatan Mauk pada Sabtu (11/3) berencana menyerang warga Desa Kosambi Kecamatan Sukadiri, aksi tersebut digagalkan petugas kepolisian yang sedang bersiaga.

"Kami meminta agar warga tenang, jangan terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin membuat suasana tidak kondusif," kata AKP Nurohman saat dikonfirmasi.

Buldan warga Mauk menceritakan asal muasal terjadinya kemarahan warga Desa Mauk, menurutnya warga Desa Tegal Kunir Kecamatan Mauk geram saat melihat video aksi main hakim warga terhadap pelaku, terlebih didalam video tersebut keluar kata-kata menyebutkan nama Desa Tegal Kunir harus dimatiin.

"Persoalan meninggalnya pelaku oleh Warga Desa Kosambi Kecamatan Sukadiri tidak menjadi masalah. Karena ini menyangkut nama kampung, maka timbulah aksi warga Mauk," ujar Buldan yang juga pengurus DPD KNPI Kabupaten Tangerang.

Buldan menambahkan, saat ini sudah ada pertemuan kedua belah pihak yang difasilitasi oleh Kapolresta Tangerang, Dandim 0506, dan unsur Muspika Kecamatan Mauk dan Sukadiri, serta unsur tokoh masyarakat dua Kecamatan, dalam surat pernyataan bersama tersebut, semua proses hukum sepenuhnya doserahkan kepada aparat kepolisian.

"Kami berharap agar persoalan ini bisa selesai dengan tuntas dan tidak ada unsur balas dendam, karena yang rugi semuanya. Orang mau keluar saja takut," ujar Buldan.

Sementara Sekcam Sukadiri H Soni Karsan berharap kejadian ini tidak terulang lagi. Kecamatan Mauk dan Sukadiri secara geograpis wilayahnya berdekatan, sudah dipastikan unsur kekerabatan dan persaudaraanya ada.

"Kami meminta masyarakat untuk tenang, karena keributan dan kericuhan tidak ada untungnya, semuanya akan rugi," ujar H Soni Karsan. (DAY)