Figur
Entah salah Siapa

Dan siapa yang dipersalahkan?
oleh: Uci Sanusi
Entah salah siapa dan siapa yang dipersalahkan, ketika masalah yang terjadi hanya masalah serupa seperti kemacetan, banjir dan harga sembako naik. Bukankah negeri ini sudah berkali-kali berganti pemimpin? Dan bukankah pemerintah sudah mengkaji permasalahan tersebut dari awal? Mana hasil dari kajian itu? Bahkan sampai sekarang permasalahan bukan berkurang malahan bertambah.
Seolah pergantian pemimpin hannyalah seremonial belaka. Menghabiskan anggaran hingga miliaran bahkan sampai triliunan rupiah. Tapi mana hasil dari pergantian pemimpin tersebut?
Ibukota yang makin semraut dengan kemacetan yang kian hari kian makin parah dan banjir yang setiap tahun melanda ibukota. Bahkan banjir itu, kini bukan hanya terjadi di ibukota saja, tapi di desa-desapun sudah terkena banjir dan timbul permasalahan baru yang sudah terjadi setiap tahunya namun baru di publikasikan yaitu kebakaran hutan di daerah Pekanbaru Riau dan Kalimantan.
Permasalah yang pertama belum selesai, timbul permasalahan baru. Seolah negeri ini negeri gudang permasalahan yang tak kunjung ada solusi.
Sebagai mahasiswa kita di tuntut oleh masyarakat untuk mengimplementasikan tridarma perguruan tinggi, namun lagi-lagi tergerus oleh sifat yang apatis. Sebagai aktivis sulit sekali untuk mengajak mahasiswa yang bersifat apatis. Entah salah siapa dan siapa yang dipersalahkan?
Konsep REVOLUSI MENTAL yang lagi-lagi hanya sebatas gagasan. Entah seperti apa tindakan dari revolusi mental itu. Melihat ke sejarah mental bangsa kita itu mental yang kuat bisa di bilang mental baja, dengan mengusir para penjajah dari tanah air hanya dengan menggunakan bambu runcing.
Tapi Entah mental seperti apa yang akan direvolusikan oleh pemerintah kita saat ini?.
Penulis Adalah
Sekertaris Bidang Departemen Kemahasiswaan
HMI Kabupaten Tangerang

- Penetawan Walikota KPU Tunggu Gugatan di MK
- APBD Tangsel Diketuk Akhir Tahun
- Puluhan Tenaga Kesehatan Disiagakan
- Imigrasi Buka Layanan Pembuatan Paspor
- DPD KNPI Kabupaten Tangerang Santuni 100 Anak Yatim