Banten

DPRD Kabupaten Tangerang Sidak SDN Malangnengah II yang Ambruk

Administrator | Kamis, 14 November 2019

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Adi Tiya Wijaya sidak lokasi bangunan SDN Malangnengah II, Kecamatan Pagedangan, yang ambruk.

PAGEDANGAN, (JT) - Anggota DPRD Kabupaten Tangerang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke SDN Malangnengah II, Kecamatan Pagedangan, yang ambruk akhir pekan lalu. DPRD bakal memanggil dinas terkait, untuk segera membahas pembangunan sarana pendidikan yang rusak tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Adi Tiya Wijaya datang sekira pukul 13.00 WIB ke lokasi sekolah yang ambruk. Adi Tiya didampingi Angoota DPRD Yahya Ansori, Kasi Rehab Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang Dedi dan Kabid SD Dinas Pendidikan Mamat Matlubi untuk memastikan kerusakan tiga ruang kelas yang ambruk.

Adi Tiya Wijaya menduga, ambruknya bangunan tiga ruang kelas SDN Malang Nengah II ini akibat tidak kuat menahan beban. Menurut Adit, tiang kolom beton dan dinding bata merah tidak kuat menahan beratnya beban atap dari genting press yang ditopang oleh rangka kayu dan besi H Beam yang cukup berat.

"Saya kira ambruknya tiga ruang kelas ini akibat tidak kuat menahan beban. Lihat saja, tembok dan tiang kolom yang hancur karena ada beban dari atap," ujar Adit, panggilan akrab Adi Tiya Wijaya, usai keliling melihat secara detail tiga ruang kelas yang ambruk.

Menurut Adit, dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) untuk penangnanan selanjutnya. Mengingat sekolah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maka harus segera dibangun kembali.

"Secepatnya kita panggil Dinas Pendidikan dan DTRB untuk menangani masalah ini. Apa langkah yang akan diambil kedua dinas ini," tegas Adit.

Ditemui di lokasi, Kasi Rehab Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang Dedi menerangkan, tiga ruang kelas SD yang direnovasi terkahir tahun 2012 ini ambruk lantaran kontur tanah yang bergerak. Menurutnya, secara kontruksi itu tidak ada masalah dan memang sudah sesuai dengan ketentuan.

"Ambruknya bangunan ini terjadi karena ada pergerakan tanah yang labil. Ditambah lagi cuaca di sini sekarang tidak menentu karena sudah memasuki musim penghujan," terangnya. (PUT)