Banten
Dinkes Bantah Persulit Pengobatan Bayi Cacat Lahir

TIGARAKSA – Meski telah menjadi viral di media sosial, kondisi bayi tanpa kelopak mata asal Desa Sukamurni, Kecamatan Balaraja, Siti Nurjelita Velly belum tersentuh oleh perhatian pemerintah.
Buruknya manajemen serta birokrasi jaminan kesehatan daerah menjadi salah satu penyebabnya.
Mirisnya, pengobatan bayi tersebut harus ditanggung relawan hingga mampu dirujuk Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Biaya yang ditanggung bukan berasal dari asuransi BPJS, melainkan bantuan relawan lewat tangan-tangan para donatur yang iba melihat kondisi bayi malang tersebut.
Bukannya merespon, Dinas Kesehatan malah berdalih telah melakukan upaya khusus menangani putri pertama pasangan Nurjali (29) dan Anita (31) tersebut sejak Desember 2016 lalu. Padahal, rujukan RSUD Balaraja untuk berobat ke RSCM yang diterima keluarga Velly baru keluar Mei 2017.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desriana Denirdiana mengatakan, sejak Desember 2016, penanganan Velly sudah dilakuakan lewat asuransi BPJS. Ia juga membantah bahwa Dinkes baru bergerak pasca pemberitaan bayi malang berusia lima bulan tersebut di media massa.
"Dinkes akan mengalihkan pembiayaan premi BPJS Mandiri kelas tiga yang saat ini menjadi rujukan diganti menjadi premi pemberian bantuan iuran (PBI) dari anggaran APBD Kabupaten Tangerang,” terangnya.
Ia menambahkan, Minggu (21/5/2017) besok. Dinkes telah meminta ambulans dan dokter Sulastri dari Puskesmas Gembong yang dekat rumah mereka untuk mengawal pasien ke RSCM.
Dijelaskannya, Dinkes akan mengupayakan agar pembiayaan pasien tersebut seluruhnya ditanggung oleh BPJS. Menurutnya, Kadinkes dan Camat Balaraja telah mengunjungi rumah Velly.
"Jika ada selisih atau ada pengobatan yang tidak tercover oleh BPJS, kami akan memakai iuran dari Jamkesda,” katanya kepada Jurnaltangerang.co.
Sebelumnya diberitakan, bayi bernama Siti Nurjelita Velly yang lahir 1 Desember 2016 mengalami cacat sejak lahir. Bayi ini tak memiliki kelopak mata, bola matanya terbungkus kulit. Selain itu, bayi ini juga menderita abiognatopalatoschizis atau bibir sumbing. Sayangnya ia tidak mendapat perhatian pemerintah. (DAY)

- Gubernur Banten Ingin Buktikan Banten tak Terbelakang
- Baret Club Gelar Trail Adventure of Friendship
- Zaki Roadshow Gerebek Pasar Curug
- Miras dan PSK Resahkan Warga Pasir Sukarayat
- Truk Pengangkut BBM Terguling Macetkan Jalan Tol Jakarta-Merak