Banten
Bangun Bangsa Dari Desa
Dana Desa Terus Ditambah

TIGARAKSA – Keseriusan pemerintah untuk membangun desa di seluruh Indonesia terus dilakukan. Pemerintah pusat berencana mengalokasikan dana desa sebesar Rp 5 Miliar per desa pada 2017 mendatang. Para kepala desa dan perangkat desa diharapkan mampu membangun desa secara maksimal.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengungkapkan, guna mendukung nawa cita ketiga yakni membangun bangsa dari desa-desa pinggiran. Pemerintah pusat tahun ini menggelontorkan dana sebesar Rp 47 triliun yang dibagikan kepada 75.000 desa.
Jika dirata-rata masing-masing desa tahun ini sudah menerima dana desa sekitar Rp 1 Miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dasar bagi desa yang infrastrukturnya belum memadai. Setelah itu baru dana desa baru boleh dialokasikan untuk pemberdayaan ekonomi seperti pembangunan badan usaha milik desa (BUMDes) atau lainnya.
“Ingat dana desa harus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dasar. Bukan untuk membangun kantor desa,” ujar Marwan Jafar dihadapan ratusan Kepala Desa se Kabupaten Tangaerang saat melakukan kunjungan kerja dan dialog publik dengan kepala desa di Gedung Serba Guna, Puspemkab Tangerang, Selasa (2/2/2016).
Menurut Jafar, tahun ini alokasi dana desa akan ditambah. Bahkan Marwan menargetkan hingga 2017 mendatang dana desa mencapai Rp 4-5 Miliar untuk masing-masing desa. Dana tersebut tentu tidak semua dari Kementerian Desa, tapi juga bantuan dari Kementerian Sosial, Kementerian Tenaga Kerja bahkan dari bantuan Provinsi dan bantuan dari Kabupaten masing-masing wilayah.
“Kami akan upayakan mulai 2016 ini, pencairan dana desa tidak lagi tiga tahap. Minimal dua tahap dan kami akan usahakan disalurkan satu tahap, agar pembangunan di desa dapat dilaksanakan sesuai target,” tandasnya.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengucapkan terima kasih atas perhatian Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini. Bahkan Bupati Tangerang mengaku siap jika pemerintah menjadikan lab realisasi dan pencapaian pembangunan desa di Kabupaten Tangerang. Sebab, Kabupaten Tangerang merupakan salah satu daerah terdepan dalam pembangunan desa.
Kabupaten Tangerang sebagai daerah penyangga dan mitra DKI Jakarta sangat konsen dalam melaksanakan pembangunan di tingkat desa. Dengan memiliki 246 desa, tentu dinamika satu dengan lainnya sangat terasa. Ada desa yang maju dilengkapi dengan fasilitas wifi, ada juga desa yang tertinggal, bahkan listrik saja masih bray pret.
“Saya berharap Pak Menteri akan memperhatikan desa-desa yang masih tertinggal di Kabupaten Tangerang ini. Yang pasti Kabupaten Tangerang paling siap menjadi percontohan dalam pembangunan desa,” tandansya.
Dalam kesempatan ini, tiga perwakilan kepala desa meyampaikan aspirasinya kepada Menteri baik persoalan dana desa, sampai pembangunan sumber daya manusia (SDM) para perangkat desa yang dirasa saat ini masih belum memadai.
Ketua Apedesi Provinsi Banten Surta Wijaya menuturkan, saat ini pendamping desa yang diserbar oleh pemerintah pusat belum merata. Yakni satu pendamping desa untuk tiga desa. Selain itu, para tenaga pendamping desa juga bukan berasal dari wilayah setempat. Jadi tidak terlalu pahan dengan kondisi desa. “Ini juga harus menjadi perhatian pak menteri agar ada perbaikan ke depan,” pungkasnya. (day)

- 108 Orang DBD, 1 Meningga
- Jaksa Periksa Pedamping TKSK
- Wapres Melintas, PKL Ditertibkan
- Wapres: Peneliti Jangan Keluhkan Anggaran
- Pemkot Tangsel Segera Bangun 7 Rumah Sakit