Banten
Butuh Peran Orang Tua Untuk Meminimalisir Kasus Kekerasan Anak

TANGERANG, (JT) - Pandemi Covid-19 tak hanya berimbas pada sektor kesehatan dan ekonomi di Indonesia. Sektor pendidikan dan anak juga mengalami dampak yang cukup serius.
Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah mengatakan, menjadi tugas bersama dalam penanganan kasus perempuan dan anak.
"Ini menjadi tugas kita bersama dalam menangani permasalahan sosial seputaran anak dan perempuan. Bukan menjadi tugas satu instansi, melainkan harus melibatkan banyak pihak," ungkap Arief ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/3/2021).
Pemkot Tangerang telah memiliki skenario penanganan kasus perempuan dan anak baik dalam pencegahan atau tindakan pasca kejadian.
"Melalui klinik Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang disediakan oleh Pemkot Tangerang saya berharap dapat menjadi salah satu solusi kebutuhan permasalahan sosial ini," ujarnyar.
Arief menjelaskan lebih lanjut, bahwa Puspaga dan P2TP2A memiliki layanan berupa pusat informasi serta konsultasi permasalahan anak dan keluarga yang diberikan secara gratis.
Ditemui di lokasi berbeda, Kepala Dinas DP3AP2KB Djatmiko menjelaskan bahwa ia telah membuat berbagai program lainnya untuk meminimalisir kekerasan yang bisa dilakuakn atau diterima oleh anak dan perempuan.
"Berbagai parenting, sosialisasi, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang melibatkan perangkat RT dan RW juga telah kami buat. Namun tetap saja, ujung tombak dari permasalahan ini adalah kembali ke rumah dan orang tua masing-masing," tutup Djatmiko. (YSF)

- Kurang Bayar Bagi Hasil Daerah dari Pemprov Banten Bakal Dibayarkan Tahun Ini
- Pilkades Serentak Kabupaten Tangerang Digelar Juli
- Polresta Tangerang Gerebek Pabrik Ekstasi Rumahan di Panongan
- Kemenag Dukung Polri Ungkap Sindikat Pemalsuan Buku Nikah
- Walikota Tangerang Angkat Bicara Soal Polemik Jalan Yang Ditembok Beton