Banten

Bupati Tangerang Canangkan Pengelolaan Sampah Dengan Sistem Pengurai

Administrator | Jumat, 06 Maret 2020

TANGERANG, (JT) - Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar membuka sosialisasi kegiatan perencanaan Investasi dan usaha daerah perekonomian melalui biokonversi sampah (food waste). Acara ini digelar di Kantor DPRD Lama Jl. Kisamaun Kota Tangerang. Kamis, (5/3/2020).

Dalam sambutannya Zaki mengatakan, upaya untuk mereduksi sampah skala lingkungan terutama lingkungan sekitar, lingkungan desa, Kecamatan akan kita coba menggunakan maggot (belatung pengurai sampah). Ini akan uji coba di beberapa tempat dan lokasi untuk insenerator mini dan itu bisa mengurangi setidaknya sedikit sampah yang ada.

"Jadi sampah makanan ini diolah dan difermentasi sehingga menghasilkan magot dan bisa bernilai ekonomis. Karena magot tersebut bisa menjadi pakan ternak, dan ikan," Tutur Zaki.

Kata Zaki, Program "kiprah" kita peduli sampah, sampah-sampah organik nanti bisa dikelola dan dikembangkan lagi untuk menjadi industri maggot dan industri pupuk organik. Sebetulnya ini yang coba kita rangkum kita rumuskan setelah itu ada penggiat-penggiat yang sudah berjalan di Kabupaten Tangerang yang sudah ada mencoba hal tersebut.

"Kegiatan ini akan terus disosialisasikan dan diharapkan mampu mengurangi sampah yang akan dibuang ke TPA. Dan maggot tersebut bisa bernilai ekonomis dan menghasilkan, yang nantinya bermuara pada peningkatan kesejah teraan masyarakat," bebernya.

Zaki pun mengajak seluruh anak muda untuk ikut ambil bagian dalam menanggulangi sampah di Kabupaten Tangerang.

Sementara itu Dr. Melta Rini Fahmi dari balai riset budi daya ikan hias Depok (peniliti magot) yang menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan, dengan sosialisasi ini diharapkan bisa membuka peluang ekonomi serta membuka pikiran kita dalam mengelola sampah makanan yang ada. Sampah yang dikirim akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

"Maggot merupakan larva pengurai sampah yang banyak dijumpai. Selain mampu mengurai sampah maggot juga bisa dijual untuk pakan ikan ternak dan pakan burung. Sehinga bernilai ekonimis," terangnya. (PUT)