Banten

BPNT Dorong Kemandirian Masyarakat Fakir Miskin

Administrator | Jumat, 01 Maret 2019

Staf bidang Pemberdayaan dan Pengentasan Fakir Miskin Oding Syafrudin bersama tim saat memantau peserta PKH di sejumlah wilayah.

TIGARAKSA - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Tangerang diyakini sangat efektif untuk membantu penanggulangan kemiskinan. Penyalurannya sendiri telah merata di seluruh wilayah Tangerang. 

Seperti dijelaskan oleh Staf bidang pemberdayaan dan pengentasan Fakir Miskin Oding Syafrudin, sekitar 127 ribuan warga Kabupaten Tangerang telah menerima BPNT. Angka tersebut merupakan jumlah total penerima yang terdiri dari peserta Program Keluarga Harapan (PKH), masyarakat non PKH serta masyarakat miskin. 

“Bagi Dinsos, BPNT ini sangat efektif karena penyalurannya yang aman, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Oding, Kamis (28/2/2019).

Menanggapi kemungkinan salah sasaran penerima KPM, Oding menyebutkan bahwa hal tersebut memang perlu ditindak dengan tegas, dan harus dimulai dari bawah. Staf Dinsos itu mengatakan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dari lembaga pemerintah terbawah yaitu Musyawarah Desa (Musdes) untuk mengupdate data, serta mengedukasi masyarakat agar sama-sama berjuang mengentaskan kemiskinan. Menurutnya tugas mengentaskan kemiskinan tersebut merupakan tanggung jawab lintas sektor.

“Kemiskinan itukan tak hanya soal materi, namun juga mental, bagaimana kita menyentuh sisi ini agar masyarakat tidak bermental miskin dan menjadi lebih mandiri, nah kemandirian dan mental bagus ini yang saya lihat ada di Tangerang sehingga kemiskinan menurun,” jelas Oding yang juga menjabat sebagai Supervisior Kube.

Oding menyampaikan bahwa BPNT ini merupakan transformasi dari bantuan Beras Sejahtera (Rastra). BPNT menurut Oding dinilai cukup efektif menurunkan angka kemiskinan Indonesia. Oding juga menyebutkan bahwa  menurutnya memiliki penyaluran BPNT yang sangat bagus karena semua  sudah mendapatkan BPNT secara menyeluruh.

“Ini karena jaringan sudah bagus, juga akses untuk menuju ke masing-masing KPM juga bagus hanya ada sedikit kendala, ada oknum LSM yang sengaja membuat kegaduhan yang ujung-ujungnya jadi suplayer dadakan," ujarnya.

Oding menambahkan, sebagai Supervisior kube e-warung yang bertanggungjawab akan kualitas dan kwantitas barang yang akan diterima KPM Via e-warung suplayer bebas dari mana saja, asal ada Mou dengan kube e-warung jika melanggar aturan maka tidak akan dibayar.

"Kita akan tindak tegas kalau melanggar aturan atau 6T, tepat sasaran, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga, tepat jumlah dan tepat administrasi," tukasnya. (SM/PUT)