HUKRIM
Bareskrim Polri Kukuhkan Duta Antihoaks

JAKARTA, (JT) - Perkembangan teknologi informasi serta komunikasi sangat pesat, menyebabkan perubahan dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya, serta politik dan membentuk masyarakat baru yang dikenal sebagai information society.
Information society dengan berbagai risiko dan kerentanannya, sangat memungkinkan terjadinya cyber crime atau kejahatan siber yang memerlukan adaptasi Polri dalam menghadapi situasi ini. Tidak hanya melakukan penegakkan hukum, namun juga preventif atau pencegahan tindakan kejahatan di ruang siber.
Upaya preventif dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti yang saat ini dilakukan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri dengan menggelar Cyber Police Festival 2020. Berbagai rangkaian kegiatan yang digelar dalam lomba ini meliputi kegiatan lomba fotografi, infogragis, essay pendek dan video pendek sejak 17-30 Juni 2020.
Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, lomba ini memiliki tema utama 'Aman Bersosial Media’.
"Tema ini dipilih dengan harapan masyarakat terus berinisiatif membangun konten positif di media sosial. Sehingga, memerlukan cyber campaign yang mengajak masyarakat untuk aman bersosial media," papar Komjen Listyo Sigit.
Strategi pencegahan melalui cyber campaign, lanjut Listyo, dilakukan untuk membangun kesadaran keamanan di ruang siber atau security awareness. Kabareskrim menyampaikan bahwa tingkat kejahatan di media sosial memiliki tren peningkatan yang signifikan dalam lima tahun terakhir.
"Jumlah kejahatan siber meningkat sebesar 75,73 persen dari tahun 2015 sampai dengan 2019. Pada tahun 2015, jumlah kejahatan siber sebanyak 2.609 kasus. Sedangkan pada 2019 jumlahnya menjadi 4.585 kasus," katanya.
Sementara itu, jelas Listyo, kemampuan Polri dalam menyelesaikan kasus kejahatan siber dalam lima tahun tersebut meningkat sangat pesat sebesar 265,70 persen dari 624 kasus terselesaikan pada 2015 menjadi 2.282 kasus yang dapat diselesaikan pada tahun 2019.
Sementara itu, imbuh Listyo, jumlah kejahatan siber yang terjadi sejak Januari hingga pertengahan Juni 2020 mencapai 2.259 kasus dengan tingkat penyelesaian masalah sebanyak 527 kasus.
"Data-data itu menunjukkan bahwa kita terus mengakselerasi diri terhadap dunia siber, meskipun kejahatan berkembang lebih pesat. Kejahatan siber yang paling tinggi secara berturut-turut meliputi: penipuan, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, pornografi, dan penyebaran konten bermasalah," bebernya.
Listyo juga mengatakan bahwa tingginya aktivitas masyarakat di dunia online sangat terasa selama masa pandemik Covid-19. Di mana, dalam masa ini aktivitas masyarakat dikurangi untuk menekan risiko penularan virus corona.
Cyber Police Festival 2020 juga diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Bhayangkara ke-74. Dalam peringatan hari bersejarah bagi institusi Polri kali ini tidak dilakukan seremoni upacara seperti biasanya.
"Jadi kita meriahkan Hari Bhayangkara bersama masyarakat," ujarnya.
Diinformasikan, pemenang pertama lomba ini memperoleh Rp 10 juta; pemenang kedua dan ketiga masing-masing berhak mendapatkan hadiah Rp 7,5 juta dan Rp 5 juta.
Selain menggelar lomba, Dittipidsiber Bareskrim Polri juga memberikan anugerah Duta Antihoaks kepada pegiat media sosial bernama Arief Muhammad. Dengan pemberian predikat Duta Antihoaks, Arief diharapkan gencar melakukan sosialisasi penggunaan internet secara bijak dan merata.
"Dengan acara ini diharapkan penggunaan media sosial semakin baik dan bermanfaat," ujar Listyo.
Puncak peringatan HUT Bhayangkara ke-74 dilakukan Rabu (1/7/2020) dengan upacara virtul. Upacara digelar di Istana negara, Mabes Polri, Polda hingga Polres jajaran dengan Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo. (NING/SHN)

- Jumlah Pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang Menurun 50 Persen
- Kendalikan Covid-19, Pelaku Usaha di Cikarang Bersinergi dengan Pemkab
- Wabup Tangerang Serahkan LKPJ Anggaran Tahun 2019 ke DPRD
- BBM Oktan Rendah, Perburuk Kualitas Kesehatan dan Tak Ramah Lingkungan
- Gubernur Banten Minta Gugus Tugas Covid-19 Terus Diaktifkan