Banten

Angkasa Pura II Tingkatkan Keamanan

Administrator | Kamis, 07 Januari 2016

BANDARA - PT Angkasa Pura II segera meningkatkan pengamanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Diantaranya dengan penambahan CCTV (Closed Circuit Television) sebanyak 30 persen atau sekitar 373 CCTV dari jumlah sekarang yang mencapai 1.245 unit.

Hal ini dilakukan pasca tertangkapnya sindikat pencurian bagasi dalam pesawat di Bandara Soetta beberapa waktu lalu. Presiden Direktur Angkasa Pura 2 Budi Karya Sumadi menuturkan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis mengenai keamanan dan kenyamanan penumpang.

“Selain menambahkan 30 persen CCTV dari jumlah sekarang, kami juga akan mengedukasi masyarakat agar ketika bepergian menggunakan angkutan udara tidak meletakkan barang berharga di dalam koper yang nantinya akan dimasukkan ke dalam bagasi,” terang Budi kepada sejumlah awak media.

Langkah selanjutnya, Angkasa Pura II akan merotasi tim keamanan bandara dan porter yang bertugas di bandara. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerjasama untuk tindak kejahatan pencurian di dalam bagasi. Dengan adanya rotasi, porter dan tim kemananan tidak akan bertemu dan bekerja dalam satu shift dalam jangka waktu yang dekat.

Akses pintu masuk bagi pekerja bandara juga akan di buat menjadi satu pintu. Sehingga seluruh karyawan yang bertugas di bandara bisa terawasi. Seluruh barang bawaan karyawan harus diletakkan didalam loker yang telah disediakan.

“Seragam yang nantinya digunakan untuk porter juga tidak dilengkapi oleh saku. Sehingga porter tidak membawa benda apapun ketika bekerja termasuk telepon genggam,” tambah Budi.

Kapolres Bandara Soetta AKBP Roycke Harry Langie mengaku saat ini pihaknya telah memeriksa 5 saksi lainnya dan melakukan 13 penyidikan dalam kasus tersebut. Dan baru ada satu yang ditetapkan menjadi saksi korban.

Sebab, delapan telepon genggam yang dijadikan barang bukti hanya satu telepon genggam yang berhasil dihubungi dan mengaku kehilangan ponsel di Bandara Soetta.

“Itu pun berada di NTT, dan saksi tersebut akhirnya mengikhlaskan barangnya. Sedangkan telepon genggam lainnya tidak berhasil kami hubungi pemiliknya. Kami pun masih berupaya untuk terus mengembangkan kasus ini. Sebab tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru,” pungkasnya. (ani)