Banten

Akses Jalan Menuju Pulo Cangkir Dikeluhkan

Administrator | Kamis, 30 Maret 2017

Akses menuju pulo cangkir Kronjo.

KRONJO - Warga Kronjo mengeluhkan rusaknya akses jalan menuju objek wisata religi Pulo Cangkir. Kerusakan tersebut diakibatkan, karena tidak adanya perbaikan jalan menuju lokasi wisata religi tersebut.    

Saepudin salah seorang tokoh pemuda asal Kronjo mengatakan sarana dan prasarana untuk menuju Pulo Cangkir menjadi kendala untuk wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau ini.
 
Mereka merasa tidak nyaman karena kondisi jalan yang mengalami kerusakan cukup parah. “Banyak pengunjung yang enggan berkunjung ke Pulo Cangkir, karena aksesnya yang sangat tidak nyaman,” jelasnya.

Saepudin menambahkan jika penurunan jumlah wisatawan ini terus dibiarkan tentu saja sangat merugikan warga. Karena hal tersebut menimbulkan jumlah Pendapatan Asli Desa (PADes) dari sektor retribusi parkir maupun retribusi yang lainnya terus berkurang. 

Sebab selama ini banyak pengunjung yang selain memanfaatkan untuk berziarah, kedatangan mereka ke Pulo Cangkir juga untuk berwisata alam bersama para keluarganya.

“Secara tidak langsung, dengan banyaknya pengunjung ke wisata Pulo Cangkir, akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warga sekitar. Warga akan mudah meningkatkan ekonominya dengan berjualan atau bekerja di tempat wisata religi tersebut,” tambah Saepudin.

Sementara itu Kepala Desa kronjo Sutrisno membenarkan masih rusaknya akses jalan menuju lokasi wisata Pulo Cangkir tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Trisno ini panjang ruas jalan yang rusak tersebut panjangnya berkisar antara 3 kilometer.

“Jalan menuju Pulo Cangkir masih rusak dan saya sebagai kepala desa sudah beberapa kali mengusulkan untuk diperbaiki. Namun hingga saat ini tidak diperbaiki oleh Pemkab Tangerang,” katanya.

Pentingnya akses jalan tersebut lanjut Trisno, membuat pihaknya memprioritaskan perbaikan akses tersebut menjadi program utama di wilayahnya. Hanya saja karena jalurnya cukup panjang dan lebar untuk perbaikannya tidak bisa ditangani oleh desa atau kecamatan.

“Selama ini kami hanya melakukan perbaikan dengan menggunakan dana swadaya masyarakat, hanya saja jumlahnya tak besar sehingga hanya mampu sedikit perbaikan setiap tahunya. Bahkan sudah dua tahun ini karena keterbatasan dana perbaikan belum bisa dilaksanakan,” tandasnya.

Menurut Trisno, Pulo Cangkir merupakan magnetnya Kecamatan Kronjo. Para wisatawan yang berkunjung tidak hanya berasal dari wilayah sekitar bahkan ada yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Untuk itu jika ditunjang sarana infrastruktur jalan yang memadai, ia yakin pengunjung yang melakukan ziarah di Pulo Cangkir jumlahnya akan terus meningkat. Karena pengunjung akan merasa nyaman saat melintas, tidak seperti sekarang, mereka sedikit terhambat menjangkau wisata Pulo Cangkir karena jalan rusak.

“Para wisawatan yang datang masih mengeluhkan kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Terlebih saat musim hujan, jalan tergenang dan becek. Padahal saat ini wisatawan yang datang di Pulo Cangkir bukan hanya warga Kabupaten Tangerang saja, melainkan warga dari luar daerah, bahkan dari Sumatera dan dari wilayah lainnya datang untuk berziarah,” pungkasnya. (DAY)