HUKRIM

9 Pelajar MTs Pembangunan Ciputat Diduga Dianiaya para Senior

Administrator | Rabu, 06 November 2019

ilustrasi

CIPUTAT - Sembilan pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTS) Pembangunan Ciputat, Tangerang Selatan, diduga menjadi korban kekerasan oleh alumni sekolahnya. Para pelaku, yang merupakan alumni MTS Pembangunan Ciputat, melakukan perundungan dan tindak kekerasan berupa pemukulan, permintaan uang, meminum minuman keras (miras) hingga mematikan bara api rokok di lidah.

Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika, mengakui telah menerima laporan tindak kekerasan terhadap pelajar Madrasah tersebut.

“Laporan sudah disampaikan oleh lima orang tua pelajar ke Polsek dan akan dilimpahkan ke Unit PPA (perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Tangsel,” kata Kapolsek Ciputat, Kompol Endy Mahandika, Selasa 5 November 2019 dikonfirmasi.

Ditambahkan Kanit Reskrim Polsek Ciputat Iptu Erwin Subekti, pihaknya sedang bekerja untuk menangani laporan tersebut.

“Masih dalam penanganan, masih pendalaman,” ucap Iptu Erwin.

Ditegaskan dia, Kepolisian sektor Ciputat juga telah memanggil sejumlah pihak untuk mendapatkan informasi lengkap terkait perkara anak tersebut.

“Sementara sudah kita panggil saksi-saksi. Cuma terkendala mereka masih pada sekolah, jadi agak lambat,” ucapnya.

Namun begitu, Erwin enggan menerangkan secara detail kekerasan yang dialami para korban pelajar, oleh rekan-rekan alumninya itu.

“Yang terjadi ibarat kata pembulyan, kekerasan seperti orang-orang masuk sekolah seperti di Ospek. Kategorinya nanti kita dalami lagi,” tandasnya.

Sementara Ikbal orang tua korban berharap, dari laporan Polisi yang dibuat ada efek jera terhadap pelaku anak-anak tersebut.

“Kita sebenarnya hanya ingin Polisi tahu ada kejadian seperti ini. Kita juga engga ingin kejadian seperti ini kembali terulang dan menimpa pelajar lain,” ucap dia.

Ikbal sendiri enggan membeberkan detail kekerasan yang dialami putranya dan 8 orang temannya itu.

Sementara pihak Madrasah Tsanawiyah Pembangunan menolak untuk dikonfirmasi. Melalui kepala keamanan Madrasah Pembangunan, M. Saleh mengaku diamanatkan pihak sekolah untuk tidak mengizinkan pihak manapun mengonfirmasi ke sekolah.

“Kami mendapat amanah, kalau mau tanya silahkan ke Polsek, Humas sedang keluar. Kita serahkan semua ke Polsek, karena semua masalah inikan sedang diproses di sana,” katanya. (HAN)