Pendidikan

75 Ruang Kelas SD dan SMP di Kabupaten Tangerang Rusak

Administrator | Rabu, 12 Oktober 2022

TIGARAKSA, (JT) - Puluhan ruang kelas di wilayah Kabupaten Tangerang, mengalami kerusakan ringan hingga berat. Puluhan lainnya diklaim telah dilakukan perbaikan atau rehabilitasi terhadap ruang kelas yang mengalami kerusakan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Saifullah mengaku, telah menganggarkan perbaikan ruang kelas rusak tersebut, hingga menelan dana puluhan miliar rupiah. 

"Dalam hal gedung sekolah, kami prioritaskan sekolah yang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Ada 75 ruang kelas (diperbaiki) masuk postur APBD murni dan perubahan. Untuk APBD murni kalau tidak salah sampai Rp35 miliar kurang lebih dan tambahan di perubahan Rp18 miliar semuanya untuk rehab saja," kata Kepala Dindik Kabupaten Tangerang, Saifullah, dikonfirmasi, Selasa (11/10/2022).

Dia menuturkan, untuk rehabilitasi bangunan sekolah SD dan SMP Negeri yang rusak tersebut, paling banyak mengalami kerusakan pada bagian atap dan plafon. Selebihnya perbaikan dilakukan untuk pagar-pagar sekolah yang hampir roboh.

Saifullah, juga menegaskan bahwa berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, ada beberapa sekolah dianggap rawan terhadap bencana alam. Untuk itu, perbaikan dan rehabilitasi bangunan sekolah dianggap perlu dilakukan secepatnya, agar tidak menimbulkan sampak negatif terutama di musim hujan dan angin kencang seperti saat ini. 

"Beberapa sekolah dianggap rawan versi BPBD, kalo bicara rawan bencana kami tidak paham secara utuh, berdasarkan BPBD itu hal hak yang sifatnya ada bencana yang mendadak," ungkap dia. 

Menurut dia, selain dianggarkan dari APBD murni dan perubahan tahun 2022, perbaikan bangunan sekolah yang rusak di wilayah Kabupaten Tangerang, juga dapat dilakukan dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 

"Seperti Instruksi bapak Bupati dan sesuai Permendikbud RI, untuk rehab ringan bisa dilakukan oleh dana bos, selain dana yang diberikan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten," jelasnya.

Dengan dana puluhan miliar rupiah itu, Saifullah mengakui ruang-ruang kelas dan pagar sekolah yang rusak itu, telah lebih baik dan aman digunakan siswa dan guru belajar mengajar di kelas. Sementara, kondisi gedung sekolah kata dia, masih 80 persen. 

"Kondisi gedung 80 persen bagus, jadi hanya ruang kelas-ruang kelas tertentu," jelas dia. 

Selain ruang kelas yang mengalami kerusakan berat, pihaknya juga mewaspadai sekolah-sekolah yang terendam akibat banjir. Menurut Saifullah, banyak sekolah di wilayah Pasarkemis yang rata-rata terendam saat musim hujan tiba. 

"Kalau rawan banjr di wilayah Pasarkemis, karena berdekatan dengan situ. Kita bekerjasama dengan Pimpinan Desa, biasanya kalau hujan deras air masuk ke sekolah. Tapi tidak ada yang sampai diliburkan karena banjir dan sebagainya, jangan sampailah," kata dia. (HAN)