Banten

Pabrik Pengolahan Kikil di Neglasari Diduga Gunakan Pemutih Pakaian

Administrator | Selasa, 08 Juni 2021

Puluhan bak kikil (kulit sapi) direndam dalam bak ukuran besar yang diberi air bercampur bahan kimia berbahaya seperti Hidrogen Peroksida dan tawas.

TANGERANG, (JT) - Pabrik pengolahan makanan yang diduga menggunakan baham pemutih pakaian bebas beroperasi di Kota Tangerang. Salah satunya yakni pabrik pengolahan kikil di RT 02/04 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Pantauan wartawan di lokasi, ratusan kilogram kikil (kulit sapi) setiap harinya diolah di pabrik ini. Kulit sapi direndam dalam bak besar dan diberi air dan bahan kimia berupa pemutih pakaian seperti Hidrogen Peroksida dan tawas.

Salah satu karyawan pabrik kikil Rosi mengungkapkan, untuk membersihkan kulit sapi dari kotoran-kotoran yang menempel, pihaknya menggunakan dua bahan kimia tersebut. Namun secara pasti dirinya tidak tahu bahan kimia itu didapat dari mana, karena pemilik pabrik kikil bernama Yanto yang membelinya.

"Ya untuk membersihkan kikil kami menggunakan dua bahan kimia ini, yakni hidrogen peroksida dan tawas. Saya tidak tau pasti didapat dari mana, itu urusan bos saya," ujar Rosi kepada wartawan.

Sementara Ketua RT 02/04 Kelurahan Karanganyar Egie saat ditemui wartawan membenarkan keberadaan pabrik kikil itu. Bahkan menurut Egie, sepengetahuan dirinya pabrik kikil ini sudah beroperasi sekitar lima tahun. Namun pemiliknya tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar. 

"Setahu saya memang sudah sekitar lima tahun beroperasi di sini. Saya sendiri tidak tahu kalau membersihkan kikil menggunakan cairan kimia berbahaya," tutur Egie.

Bahkan menurut ketua RT, memang pemilik pabrik kikil sendiri kurang peduli lingkungan sekitar. (RONG/EDI)