Banten

Warga Kutruk Keluhkan Keberadaan Kandang Sapi di Tengah Dipermukiman

Administrator | Selasa, 15 Juni 2021

JAMBE, (JT) - Warga Kampung Kutruk, RT 005/002 Desa Kutruk, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten, keluhkan keberadaan kandang sapi. Selain berdekatan dengan rumah penduduk, limbah kandang sapi juga dibuang ke selokan lingkungan sekitar.

Pantauan jurnaltangerang.co di lokasi, kandang sapi seluas kurang lebih 200 meter itu berdekatan dengan rumah warga. Bahkan terlihat air kotor yang keluar dari kandang tersebut, juga meluber ke pekarangan warga sekitar.

Salah satu warga Kutruk, Oleng mengungkapkan, keberadaan kandang sapi yang ternyata milik salah satu pejabat di lingkup Pemkab Tangerang ini, sudah beroperasi sekitar tiga tahun silam. Meski kandang sapi ini dijaga oleh warga setempat, namun tidak semuanya menerima keberadaan kandang sapi tersebut. 

"Kandang sapi ini berdiri sekitar tiga tahun lalu. Selain untuk memelihara sapi juga untuk memelihara kambing," ujar Oleng kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).

Akibatnya menurut Oleng, warga sekitar merasa terganggu dengan aroma bau tak sedap dari kandang sapi tersebut. Apalagi mendekati lebaran Idul Adha seperti sekarang ini, puluhan sapi didatangkan dari luar, untuk dipelihara di kandang tersebut.

"Kalau mau lebaran seperti sekarang ini, pasti didatangkan puluhan sapi dan kambing. Makanya bau kotorannya semakin menyengat dan membuat warga tidak nyaman," tuturnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang H Budi Khumaedi membenarkan, jika kandang sapi dimaksud milik dirinya. Menurutnya, kandang sapi sekala rumahan ini dibuat atas permintaan salah satu office boy (OB) di kantornya. 

Semula kandang itu hanya diisi beberapa ekor kambing. Namun lama kelamaan minta nambah diisi sapi. "Ya benar itu milik saya. Awalnya cuma diisi kambing, tapi selanjutnya minta diisi sapi," ujar H. Budi saat melihat foto lokasi yang ditunjukkan wartawan.

Soal kotoran dan bau tak sedap yang mengganggu warga menurut H Budi, di kandang itu sebenarnya sudah ada kolam penampung kotoran. Air yang keluar itu air yang sudah tersaring. Namun karena belakangan ini kotoran sapi yang biasanya diangkut untuk pupupuk tanaman tidak terangkut karena mobil rusak, maka meluber ke lingkungan sekitar.

"Itu akan segara kami atasi. Bila masyarakat meminta untuk ditutup, besok juga siap saya tutup," tandasnya. (PUT)