Banten

Soal Sampah, Walikota Tangerang Tegur Dua Camat

Administrator | Sabtu, 23 September 2017

TANGERANG – Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, sangat menyayangkan kinerja petugas operasional lapangan Kecamatan Pinang. Ia menganggap, petugas tidak tanggap dalam menangani permasalahan sampah.

Hal tersebut tampak ketika Arief menghadiri acara peringatan tahun baru Islam 1439 H di halaman Kantor Kecamatan Pinang, beberapa waktu lalu. Di lokasi acara, terlihat banyak sampah berserakan. Tak terkecuali di depan panggung kegiatan.

“Ini mana petugas operasionalnya. Sampah banyak begini dibiarin aja,” ucap Arief, saat melihat bekas bungkus jajanan yang berserakan di depan panggung. Saat itu, ia tengah memberikan sambutan. Arief meminta Camat Pinang Agun Djumhendi Junus, untuk menegur langsung para petugas operasional yang lalai tersebut.

“Ada berapa orang ini petugasnya pak camat. Coba cari mereka secepatnya,” perintah Arief. Ia menegaskan, peringatan tahun baru Hijriyah harus dimaknai lebih dalam. Yaitu dengan menjadikannya sebagai momentum untuk bersama-sama hijrah dari lingkungan kotor menjadi lingkungan yang lebih bersih.

“Jadi kalau sebelumnya suka buang sampah sembarang, sekarang harus lebih peduli dengan membuang sampah pada tempatnya,” ujar Arief. Peringatan tahun baru Hijriyah, harus dijadikan sebagai momentum untuk perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

Kekecewaan Arief ternyata masih berlanjut ketika akan meninggalkan lokasi acara. Saat berjalan menuju ke arah mobilnya, ia memunguti sampah yang dijumpainya di halaman kantor kecamatan tersebut. “Pol PP malah diem aja. Kalau lihat sampah ambilin, jangan cuma nonton,” ujar Arief sambil terus memunguti sampah.

Pemandangan serupa juga terjadi saat Arief menghadiri acara di kecamatan Benda. Ia terlihat gemas dengan kondisi di sekitar lokasi acara. Sebab dijumpai banyak sampah bekas jajanan. Camat Benda Teddi Roestendy Poernama yang hadir pada acara itu, tak luput dari teguran walikota.

“Ini kalau tempatnya kotor kan katanya tempatnya setan. Masak iya nanti masyarakatnya mau dibilang setan juga. Terus Lurahnya Lurah Setan. Terus Camatnya Camat Setan juga dong,” sindir Arief. (EPS)