Banten

Rumah Warga Miskin Asal Kabupaten Tangerang Dibedah

Administrator | Minggu, 26 Februari 2017

Rumah ibu Arwinah yang sudah direnovasi

TIGARAKSA - Program  pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang digulirkan oleh Dinas Sosial Provinsi Banten pada  tahun 2016 lalu mendapatkan apresiasi dari warga Kabupaten Tangerang.
 
Salah satunya adalah salah satunya Ibu Arwinah warga RT 01/04 Desa Pagenjahan Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang.

Ibu empat orang anak ini mengaku bersyukur dan bahagia karena saat ini dia bisa menempati rumah yang dibangun oleh Pemerintah. Arwinah menuturkan, sebelum rumahnya dibangun, dia terpaksa harus rela kehujanan karena, atap rumahnya yang ternuat dari rumpia mengalami kebocoran, akibatnya air hujan langsung menggenangi rumahnya.

"Alhamdulillah saya beserta keluarga mengucapkan terimakasih terutama pada pendamping dan pelaksana dari Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, karena saya sekarang sudah bisa menempati rumah dan tidak lagi takut jika hujan datang,"ucap Arwinah.

Hal senada dikatakan Sadeli warga Kampung Jengkol RT03 / 01 Desa Jengkol Kec. Kresek, menurut Sadeli dia beserta keluarganya sangat senang atas bantuan yang diberikan pemerintah, impian untuk memiliki rumah layak huni kini jadi menyataan$

"Terima kasih kepada Pemerintah yang sudah memperhatikan nasib saya, semoga rumah yang dibangun ini  bisa memberikan kenyamanan kepada kami sekeluarga," ucapnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Arsad Husen mendukung semua program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin, bedah rumah bagi warga miskin merupakan isue strategis Pemkab Tangerang dalam hal mengurangi jumlah rumah kumuh.  

"Semua program yang bersentuhan dengan warga miskin baik yang bersumber dari pusat, Provinsi dan Kabupaten harus didukung oleh semua komponen masyarakat," ujar Arsad Husen.

Sementara Syarifudin staf Pelaksana Dinsos Kabupaten Tangerang memafarkan jumlah bantuan bedah rumah dari Prvinsi Banten sebanyak 169 unit, dan bantuan Kementrian Sosial sebanyak 35 unit, dengan anggaran mencapai 3 miliar, untuk 10 Kecamatan. Bantuan tersebut diberikan secara langsung kepada penerima manfaat, untuk menghindari adanya penyimpangan, Dinsos Provinsi menempatkan tenaga pendamping yang ditempatkan di masing-masing kecamatan.

"Anggaran langsung diterima oleh warga melalui rekening Bank, oleh pendamping kemudian dikawal agar segera dibelikan bahan matrial untuk langsung dibangun," ujar Oding sapaan Saripudin.

Sementara Kades Jengkol MK Gandi mengharapkan agar bantuan bedah rumah tahun 2016 lalu bisa ditambah pada tahun ini, menurut dia masih terumah kumuh di Desa Jendi Desa Jengkol masih terdapat rumah yang harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah.

"Kami akan senang hati jika bantuan diberikan kepada warga Desa Jengkol," ucapnya. (DAY)