Banten

Polisi Ungkap Mafia Upal di Banten

Administrator | Selasa, 08 Desember 2015

JAKARTA - Bareskrim Polri membuka tabir kejahatan terencana antara mafia pengedar uang palsu dengan tim sukses calon kepala daerah, Rabu (7/12). Pihak kepolisian mengungkap adanya empat mafia yang mengedarkan uang palsu di Banten dan Jawa Barat. 

Sesuai data Bareskrim Polri, kasus uang palsu pertama melibatkan Bambang Irawan yang tinggal di Garut, Jawa Barat. Dalam kasus tersebut diamankan 315 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan seperangkat komputer, serta printer. Kasus kedua melibatkan Sukarman dan Sadul yang tinggal di Karawang, Jawa Barat. Sukarman dan Sadul kedapatan membuat 98 lembar uang 100 dolar dan 130 lembar pecahan uang 5000 real Brasil. 

Kasus ketiga melibatkan tersangka bernama Nurdin yang tinggal di Karawang, Jawa Barat. Barang buktinya 13 lembar uang palsu Rp 100 ribu. Terakhir, mafia uang palsu yang melibatkan empat orang tersangka, yakni Muklis, Yayat Hidayat, Oding, dan Saskam. Ada 1.351 lembar uang yang diduga palsu pecahan Rp 50 ribu  yang disita sebagai barang bukti. 

Kanit Uang Palsu Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri AKBP I Nyoman menuturkan bahwa salah satu dari mafia pengedar uang palsu ini ternyata mendapatkan pesanan membuat uang palsu dari seseorang yang dideteksi sebagai anggota tim sukses calon kepala daerah. “Yang mendapat pesanan dari tim sukses itu Bambang Irawan,” paparnya.  

Pesanan dari tim sukses ini tidak tanggung-tanggung, sesuai keterangan tersangka pesanan uang palsunya mencapai belasan miliaran rupiah. Harga untuk setiap uang palsu itu 1 banding 2, misalnya untuk Rp 2 miliar uang palsu, maka tim sukses itu akan membayar Rp 1 miliar uang asli. 

“Mereka belum sempat untuk transaksi uang palsu, kami sudah tangkap duluan,” ujarnya ditemui di kantor Bareskrim kemarin.
 
Dia menegaskan, tidak akan berhenti hanya pada mafia uang palsu, rencananya dalam waktu dekat Bareskrim akan berupaya mengejar pemesan uang palsu yang diduga anggota tim sukses tersebut. “Tentu kami kejar sampai rantai terakhir, pemesan uang palsu juga kami bidik,” ujarnya.  

Namun, Bareskrim belum bisa membeberkan tim sukses calon kepala daerah mana yang memesan uang palsu tersebut. “Ini belum bisa diungkap secara terbuka, kami masih mengembangkannya,” paparnya. (net/han)