HUKRIM

Polisi Pastikan Santri Meninggal di Ponpes Daar El Qolam Bukan Korban Pengeroyokan

Administrator | Rabu, 10 Agustus 2022

Polisi memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya santri Pondok Pesantren Daar El Qolam Jayanti, Tangerang.

JAYANTI, (JT) - Kepolisian Sektor Cisoka, Polres kota Tangerang, masih mendalami dugaan perkelahian antar santri di Pondok Pesantren Daar El Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang, yang menyebabkan BD (15), pelajar kelas 1 SMA di Ponpes tersebut, meninggal dunia, Minggu (7/8/2022) kemarin. 

Kapolsek Cisoka, AKP Nur Rokman memastikan kalau BD, santriwan asal Teluknaga, Kabupaten Tangerang, yang meninggal dunia itu tewas setelah berkelahi antara korban dan temannya.

"Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban berkelahi dengan temannya. Satu lawan satu, bukan (pengeroyokan)," jelas Kapolsek Cisoka, AKP Nur Rokhman, dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).

Lebih rinci, aksi perkelahian antara korban dengan pelaku, diawali saat pelaku mencari D, teman korban dan pelaku ke kamar asrama santri nomor 6 . Saat itu, D, diketahui sedang mandi pagi bersama korban. 

"Kemudian pelaku mendorong pintu kamar mandi tersebut dan pintunya mengenai korban, hingga membuat korban marah pada saat itu," jelas Kapolsek.

Kemudian, setelah korban selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, korban dan pelaku berkelahi. Rekan-rekan santri yang melihat perbuatan keduanya juga sempat melerai perkelahian tersebut.

Namun kemarahan korban terhadap pelaku berlanjut, saat korban berada di lingkungan asrama, korban kembali menggerutu dan membuat pelaku kembali emosi. 

"Setelah keluar dari kamar mandi berantem, saling memegang leher dan dipisahin teman-temannya. Setelah itu, korban keluar kamar 6 dan korban ini masih ngata-ngatain pelaku, dan pelaku balik ke dalam kamar dan langsung memukul korban yang saat itu sedang memakai pakaian," terang Kapolsek.

Dari pukulan dan tendangan pelaku di dalam kamar itu, korban terjatuh dan ditinggal ke luar kamar oleh pelaku.

"Sampai siang, baru diketahui sama teman satu kamarnya korban tidak sadarkan diri dan melapor ke ustad, lalu dibawa ke klinik. Diperiksa dokter klinik menurut keterangan sokter sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke RSUD Balaraja," jelas Kapolsek.

Nur Rokhman menyebutkan, kalau aksi perkelahian antara korban dengan pelaku itu terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 06.15 -06.45 WIB. Kemudian, karena korban merasakan sakit kepala setelah berkelahi. Korban hanya tiduran di kasurnya, hingga diketahui pada siang harinya korban tidak sadarkan diri.

"(Berkelahi) Satu lawan satu, terjadi pukul 06.15-06.45 WIB. Teman satu angkatan. Setelah berkelahi, korban setelah kejadian karena merasa sakit kepala, dia tiduran saja, teman-temannya engga berani melapor ke Ustad," jelas Kapolsek Cisoka, AKP Nur Rokhman. (HAN)