Politik
Pihak Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Ketua PAC Sindang Jaya

TIGARAKSA - Kasus dugaan penganiayaan yang menghilangkan nyawa Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Sindang Jaya terus bergulir. Pihak keluarga dari Tasikin Doni Prastianto, mendesak penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
Kakak Kandung Doni, Sainem mengungkapkan, sebelumnya pihak keluarga sudah mau melaporkan dugaan penganiayaan Doni ini kepada pihak kepolsisian. Namun karena istri korban melarangnya dengan alasan takut, maka pihak keluarga menunda laporan itu ke polisi. Bahkan pihak keluarga telah bolak-balik Tangerang-Kebumen untuk mengusut meninggalnya adiknya ini.
"Kami dari pihak keluarga meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya adik saya ini. Namun hingga kini pihak keluarga belum melapor ke polisi, lantaran istri Doni mengaku takut," ujar Sainem, ketika dihubungi jurnaltangerang.co via telepon genggamnya.
Sainem mengaku, informasi yang didapat dari tetangga almarhum Doni, maupun dari pihak istri Doni, sudah cukup untuk dilampirkan sebagai bukti laporan. Bahkan pengakuan sejumlah saksi yang pernah mendengar langsung dari mulut Doni, bahwa Doni dipukuli dan dicekik oleh saudara RGS sebelum akhirnya masuk rumah sakit dan meninggal.
"Kami saat ini masih ada kesibukan di Kebumen. Kapan waktunya, kampun akan ke Tangerang untuk melaporkan dugaan kasus penganiayaan ini kepada pihak berwajib," terang Sainem.
Bahkan menurut Sainem, desakan pengusutan kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan anggota keluarganya meninggal ini datang dari Lurah dan anggota DPRD Kebumen yang merupakan keluarga Doni. Karena kalau dibiarkan, maka penegakan hukum di negeri ini tidak akan berjalan dengan baik.
"Adek ipar dan sepupu Doni juga menjabat sebagai anggota DPRD dan Lurah, mereka yang siap membuka laporan ke polisi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Tasikin Doni Prastianto, meninggal dunia Mei 2019 lalu. Meningganya Doni setelah dirawat di RS Anisa karena mengeluh sakit yang diduga akibat dianiaya oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Tangerang berinisial RGS.
Informasi yang dihimpun jurnaltangerang.co, Doni masuk rumah sakit pada Sabtu (11/5/2019) lalu setelah mengeluh sakit. Saat dirawat, Doni tak kunjung sembuh, malah semakin parah. Doni sempat dioperasi usus lantaran terjadi pembusukan dan mengeluarkan nanah sebanyak satu liter lebih.
Salah satu warga Pasar Kemis Cahyo menuturkan, Almarhum Doni sebelum meninggal sempat menceritakan kepada rekan-rekan dekatnya baik ketua PAC Partai Gerindra maupun para ketua RT di Perumahan Griya Lestari, Sindang Jaya. Doni bercerita bahwa dirinya dianiaya oleh ketua DPC Patai Gerindra di rumah terduga pelaku. (PUT)

- Pasis Sesko TNI Dikreg 46 Antisipasi Kebakaran Hutan
- Akses Banten Kecewa Dengan Kebijakan Gubernur
- Pemkab Tangerang Salurkan 30 Ekor Sapi Untuk Kurban
- Sejumlah Perwira Polresta Tangerang Digeser
- Pejabat DPMPTSP Dipanggil Polda Atas Dugaan Gratisifikasi