Banten

Perusahaan Tak Mampu Bayar Upah, Ribuan Buruh Tangsel di PKH

Administrator | Rabu, 30 Oktober 2019

Tahun ini ribuan buruh di tangsel di PHK akibat perusahaannya tak mampu bayar upah sesuai ketentuan.

SERPONG, (JT) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Tangerang Selatan menyebut bakal ada ribuan pekerja di rumahkan di tahun 2019 ini. Sementara beberapa perusahaan lainnya, harus mengalami kebangkrutan total dan menutup usaha mereka.

“Beban usaha itu banyak, tidak saja upah. Tapi pada industri padat karya, upah menjadi beban yang meski diperhitungkan," kata Yakub Ismail, Sekretaris Apindo Tangsel, Rabu (30/10/2019).  

Ditegaskan dia, untuk tahun 2019 ini saja sudah beberapa perusahaan mem-PHK total seluruh karyawan, lantaran sudah tidak sanggup lagi mendapat keuntungan dari kegiatan bisnisnya.

“Belum lagi perusahaan-perusahaan yang masih bertahan, namun secara berkala melakukan efisiensi. Seperti PT Sandratex, PT Siam Keramik itu tutup ribuan karyawannya di-PHK. Sementara ada perusahaan lainnya, setiap bulan juga melakukan efisiensi. Bahkan perusahaan produsen porcelyn ternama di Tangsel, juga mengalami efisiensi. Karena UMK yang tinggi dan pasar yang bersaing,” terang Yakub.

Saat ini Apindo Tangsel berharap, dengan tingginya beban usaha yang dihadapi pelaku usaha, tidak membuat Tangsel menjadi tidak produktif.

“Jadi jangankan untuk menyerap angkatan kerja, yang sudah bekerja malah menganggur, unemployement jadi tinggi. Yang harus disadari pemerintah, multiplayer efect dari unemployement yang tinggi sama dengan kriminalitas yang tinggi, pengangguran tumbuh kriminal tinggi. Kalau sudah begitu, baru nanti jadi atensi. Maksud kami sebelum terjadi itu, dengan kondisi industri yang sekarang pada posisi lampu kuning ke arah lampu merah dibenahi. Diberikan angin segar, didorong agar mereka bisa bergerak lagi ke arah lampu hijau. Sehingga unemployement tidak ada dan menyerap angkata kerja,” ungkapnya.

Menurut dia, saat ini Pemkot Tangsel melalui dinas terkait, kurang berinovasi dalam mencari terobosan-terobosan baru yang dapat menghidupkan gairah usaha di Tangsel.

“Menurut hemat kami seperti kurang serius Pemkot Tangsel ini, karena kurang inovasi dan terobosan dalam menghadapi persoalan ini,” tandasnya. (HAN)