Banten

Pendangkalan Sungai Karangantu, Nelayan Sulit Melaut

Administrator | Minggu, 01 April 2018

SERANG - Pendangkalan yang Terjadi di sepanjang sungai Karangantu Kecamatan Kasemen Kota Serang. Imbasnya ratusan perahu nelayan di dermaga Karangantu saat ini kesulitan melaut. 

Pantauan di lokasi, sekira 100 lebih perahu bersandar di Sungai Karangantu menunggu air laut pasang. Ketika air laut mulai pasang, baru perahu-perahu ini bisa keluar untuk melaut.

Keadaan seperti ini sudah berlangsung sejak dua tahun silam. Setiap pagi hari air sungai pasang, tapi tidak lama sekitar pukul 13.00 WIB hingga sore hari air berangsur angsur surut kembali. Diperparah, kiriman lumpur tanah dan sampah yang masuk sungai disaat hujan datang.

Kondisi ini membuat Nelayan setempat menjadi khawatir. Jika mereka tidak berhati-hati melintasi sungai dan salah mengarahkan kemudi akan membuat baling-baling serta mesin perahu nelayan bisa rusak.   

Salah satu nelayan, Wa'id (40) mengatakan, terjadi pendangkalan di sepanjang Sungai Karangantu sudah terjadi hampir dua tahun belakangan ini. Sebelum terjadi pendangkalan, meski musim kemarau, sungai itu masih bisa dilalui perahu. 

“Sungai Karangantu ini merupakan jalur alternatif lalu lintas perahu nelayan. Kalau di mulut dan sepanjang sungai sudah terjadi pendangkalan, nelayan di sini sulit melaut. Sementara penghasilan kami hanya bergantung pada mencari ikan,” kata Wa'id.

Hal senada pun dikatakan Tokoh Masyarakat Nelayan Kampung Baru Bugis, Tola (49). Menurutnya kondisi ini sudah berlangsung lama, sehingga menyulitkan perahu nelayan saat keluar masuk tempat pendaratan ikan. 

"Tidak sedikit dari mereka harus menunggu air pasang baru bisa beraktivitas," kata Tola.

Ia berharap agar pemerintah merespon dan secepatnya melakukan normalisasi serta pengerukan di Sungai Karangantu yang pendangkalannya sudah cukup parah.

“Saya harap pemerintah dapat segera mengatasi persoalan ini. Akibat masalah pendangkalan ini, sekira 50 persen hasil tangkapan nelayan menurun dalam setiap harinya,” tambahnya.

Ditemui terpisah, Lurah Banten Harun mengatakan, memang sudah lama tidak dilakukan pengerukan sungai tersebut. Terakhir itu tiga tahun yang lalu, tapi pelaksanaannya tidak maksimal. 

Seringkali dalam rapat di Kecamatan ataupun di kantor Dinas, tidak henti-hentinya menyuarakan aspirasi masyarakat terkait pendangkalan sungai ini. Tapi sejauh ini belum ada tanggapan dari Pemerintah Kota Serang. 

"Saya dalam rapat-rapat musrenbang kecamatan dan dinas, tidak henti-hentinya menyalurkan aspirasi masyarakat terkait pendangkalan sungai Karangantu ini. Sejauh ini belum ada tanggapan dari Pemerintah Kota Serang, sampai saya mau pensiun", keluh Harun. (UCI)