HUKRIM

Pendamping PKH Kronjo Bantah Ada Penggelapan Dana Bansos

Administrator | Jumat, 01 Mei 2020

gambar ilustrasi

KRONJO, (JT) - Kasus dugaan penggelapan dana Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Bakung, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, masuk ke ranah hukum. Namun para pendamping PKH di wilayah tersebut mengaku tidak tahu penyalahgunaan.

Salah satu anggota Pendamping Kecamatan Kronjo, Asep Surantaka mengaku tidak mengetahui adanya dugaan penggelapan dana bantuan dari Kementerian Sosial tersebut. Menurut Asep, pengawasan dilakukan setiap saat oleh pendamping PKH di tingkat desa dan kecamatan.

Hanya saja menurut Asep, yang terjadi di lapangan pendataan dan penyaluran bantuan itu dilakukan melalui desa dan para ketua RT/RW di tempatnya masing-masing. Sehingga jika dikatakan ada dugaan penggelapan dana Bansos, dirinya secara pasti tidak mengetahui hal itu.

"Saya selaku pendaping tidak tahu persis soal dugaan penyimpangan itu. Apalagi Desa Bakung bukan masuk wilayah pengawasan saya. Itu masuk pengawasan Koorcam Pendamping PKH langsung," terang Asep saat dihubungi jurnaltangerang.co.

Asep menambahkan, pemberitaan yang ada di media massa selama ini memang terus menyudutkan para pendamping. Padahal tidak semua pendamping atau bahkan belum tentu para pendamping melakukan hal itu.

"Kami para pendamping terus disudutkan. Mestinya dipastikan dulu kasusnya seperti apa," Imbuh Asep.

Sementara Koorcam Pendamping PKH Kecamatan Kronjo Mulyadi enggan memberikan komentar terkait adanya dugaan penggelapan dana Bansos di Desa Bakung. Menurut Mulyadi itu kewenangan Kordintaor Kabupaten.

"ya pa sama korkab aja pa biar jelas semua," ujarnya melalui pesan singkat whatsappnya.

Saat ditanya pengawasan seperti apa yang dilakukan pendamping di tingkat kecamatan Mulyadi kembali melempar ke koordinator pendamping Kabupaten Tangerang.

"ya pa biar saru arah ama korkab aja ya pa," tandasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Koordintaro Pendamping PKH Kabupaten Tangerang Rita belum bersedia menjawab pertanyaan wartawan. Saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Rita tidak menjawab. (PUT)