Banten

Penataan Kawasan Kumis dan Pembangunan Masyarakat Pantai Untuk Kepentingan Masyarakat

Administrator | Kamis, 19 Mei 2016

TIGARAKSA - Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan penataan wilayah pesisir kumuh dan miskin (Kumis), mulai dari pesisir pantai kronjo hingga pesisir pantai di wilayah kosambi Dadap utara Tangerang.
 
Saat ini Pemkab Tangerang terus fokus membenahi wilayah tersebut, untuk penataan pesisir pantai Dadap yang merupakan daerah yang berdekatan dengan daerah Ibukota DKI Jakarta. Jumlah penduduk yang terkena dampak penataan sebanyak 1416 orang diataranya laki-laki 706 dan perempuan 710 orang, merupakan sebagian dari populasi masyarakat Dadap berjumlah kurang lebih 6000 jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga 387, 10 Rukun Tetangga dan 3 Rukun warga. Menurut data pra konsep perancangan masterplan kawasan Dadap nantinya kawasan tersebut akan dibangun Ruang terbuka hijau, masjid, rumah susun, kawasan Islamic center dan kawasan permukiman nelayan hingga penataan parkir diwilayah tersebut.

"Kawasan tersebut akan kita tata, yang tadinya kumuh kita rapihkan biar ekonomi masyarakat lebih meningkat, hidup bersih dan sehat hanya itu yang kita ingin lakukan," terang Zaki.

Lanjut Zaki, penataan kawasan Dadap tersebut akan dijadikan pusat kajian Islam, pariwisata, juga pusat kuliner seafood dan perkampungan nelayan. Semua itu sudah direncanakan pemkab tangerang jauh-jauh hari agar menata lebih baik warga Dadap jangan sampai kawasan tersebut selalu imagenya jelek yang notabene berdekatan dengan Bandara Internasional Sukarno Hatta.

"Semua itu yang kita lakukan untuk masyarakat Dadap, jika sudah penataannya baik demi kelanjutan masyarakat mulai dari pendidikan hingga pemulihan ekonomi masyarakat," tutur Bupati Tangerang.

Kepala Bapeda Kabupaten Tangerang Heri Heryanto menambahkan untuk penataan kawasan kumuh padat dan miskin juga pembangunan masyarakat pantai sudah ada di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) yang termasuk dalam 25 program unggulan Pemkab Tangerang.  

Salah satunya Program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin) ini diselenggarakan untuk manangani permasalahan umum yang terdapat dikawasan permukiman kumuh Kabupaten Tangerang seperti rumah tidak layak huni, prasarana sarana dan utilitas yang buruk dan kurang memadai yang berdampak pada rendahnya tingkat kesehatan lingkungan. Fokus utama program ini adalah peningkatan kualitas rumah tidak layak huni dan penataan kawasan kumuh, dimana tiap tahun ditargetkan dapat meningkatkan kurang lebih 800 rumah atau 4.800 rumah berikut penataan lingkungannya pada akhir periode RPJMD melalui dana hibah dalam 27 kawasan.

"Untuk itu kawasan Dadap sendiri menjadi fokus prioritas pembangunan masyarakat pantai, yang kebetulan di wilayah tersebut perlu ditata sehingga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat mensejahterakan masyarakat sekitar," terang Heri.

Kondisi wilayah pantai utara yang didominasi prasarana, sarana dan utilitas yang belum memadai serta dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah juga menjadi alasan peluncuran program ini. Selain pengembangan infrastruktur juga turut didukung dengan pengembangan ekonomi masyarakat secara merata.

"Untuk program tersebut di dalamnya ada pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, seperti yang akan kita lakukan di Dadap mulai dari perkampungan nelayan dan pusat kuliner saefood," ujar Heri.

Program Gerbang Mapan atau Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur masyarakat pantai yang terdapat di wilayah utara Kabupaten Tangerang demi menyongsong pusat pertumbuhan ekonomi baru disana juga meningkatkan tarap hidup masyarakat pantai utara.

Sementara itu Dwi Candra Budiman selaku Kasubag Pemeberitaan pada Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa apa yang akan dialakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang di kawasan Dadap Kosambi semua itu untuk kepentingan masyarakat. Mulai dari menyediakan 400 kontrakan untuk relokasi sementara masyarakat yang terkena dampak selama 1 tahun setengah, selanjutnya mereka akan menempati rumah susun.

"Sebenarnya pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyediakan tempat berupa kontrakan selama satu tahun setengah untuk 387 kepala keluarga di Dadap selagi kawasan tersebut ditata dan dibenahi oleh Pemerintah dan menunggu pembangunan rusunawa selesai. Kontrakan tersebut disediakan secara gratis berikut dengan listriknya," ungkap Dwi. (hms)

Adapun Data-Data sebagai berikut :
Klasifikasi alamat asal
1  Bandung    =   2 ORANG
2  Banyumas    =   2 ORANG
3  Bekasi    =   2 ORANG
4  Belitung    =   1 ORANG
5  Brebes    =   7 ORANG
6  Cirebon    =   4 ORANG
7  Garut    =   1 ORANG
8  Gombong    =   1 ORANG
9  Grobogan    =   3 ORANG
10 Indramayu    =  15 ORANG
11 Jakarta    =  47 ORANG
12 Jambi    =   3 ORANG
13 Jateng    =   2 ORANG
14 Karawang    =   3 ORANG
15 Kendal    =   1 ORANG
16 Kudus    =   1 ORANG
17 Kuningan    =   2 ORANG
18 Lampung    =   1 ORANG
19 Leworeng    =   1 ORANG
20 Lombok    =   2 ORANG
21 Maduru    =   3 ORANG
22 Magelang    =   1 ORANG
23 Makasar    =   4 ORANG
24 Nibung    =   1 ORANG
25 Padang    =   1 ORANG
26 Paloh    =   1 ORANG
27 Pekalongan    =   3 ORANG
28 Pemangkat    =   2 ORANG
29 Rappang    =   1 ORANG
30 Sambas    =   1 ORANG
31 Serang    =   4 ORANG
32 Singkawang    =   2 ORANG
33 Subang    =   5 ORANG
34 Sukabumi    =   6 ORANG
35 Sulawesi    =   2 ORANG
36 Tangerang    = 354 ORANG
37 Tanpa keterangan    =    924    ORANG
    JUMLAH        1416    ORANG
    
Klasifikasi Pekerjaan
1    PNS                       =    3    ORANG
2    GURU                    =    1    ORANG
3    KARYAWAN SWASTA =  182    ORANG
4    BURUH                   =    67    ORANG
5    PEDAGANG              =    47    ORANG
6    OJEK                      =     1    ORANG
7    NELAYAN                 =    94    ORANG
8    SERABUTAN             =     2    ORANG
9    SALON                    =      2    ORANG
10  MRT                        =    288    ORANG
11  WIRASWASTA           =    104    ORANG
12  PELAJAR                   =    317    ORANG
13  SUPIR                      =       2    ORANG
14  TIDAK BEKERJA          =    147    ORANG
15  TANPA KETERANGAN    =    159    ORANG
    JUMLAH    =    1416    ORANG