Banten

Pemkab Tangerang Serius Jalankan Gerakan Sekolah Menyenangkan

Administrator | Rabu, 13 Maret 2019

Bupati Tangerang A Zaki Iskandar (tengah) didampingi Kadindik Hadisa Mansur saat pemparan gerakan sekolah menyenangkan di ruang rapat wareng,Puspemkab Tangerang, Rabu (13/3/2019).

TIGARAKSA - Pemkab Tangerang serius jalankan program Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Dengan program GSM Pemkab Tangerang berusaha mengembalikan ruh dari ajaran Ki Hajar Dewantara, Rabu (13/3/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Hadisa Mahsur dalam expos di hadapan Bupati mengatakan, (GSM) ini adalah Gerakan Sekolah menyenagkan. Gerakan ini merupakan akar rumput yang berusaha mengembalikan ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu sekolah merupakan taman yang menyenangkan. Mulai Oktober 2018 gerakan ini sudah dilaksanakan di 20 Sekolah Menengan Pertama (SMP) dan 50 Sekolah Dasar (SD) sebagai Pilot Project dan akan terus kita kembangkan ke seluruh sekolahan SD dan SMP di Kabupaten Tangerang.

Tujuan GSM ini untuk mempromosikan dan membangun kesadaran guru-guru, kepala sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah sebagai rumah kedua bagi anak. Yaitu sekolah sebagai tempat menyenangkan dan manusiawi untuk belajar, tempat mengembangkan potensi yang dimiliki anak (akademis maupun non akademis) agar memiliki bekal keterampilan hidup di masa mendatang.

"Semoga dengan terlaksananya kegiatan Gerakan Sekolah Menyenangkan ini dapat membawa prestasi belajar bagi anak-anak di Kabupaten Tangerang," ucap Hadisa.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengatakan, Program GSM ini merupakan salah satu program unggulan dari 15 program yang ada, dan juga masuk dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 2019-2023. Untuk mensukseskan program GSM ini kita perlu beberapa OPD yang terlibat dalam penyempurnaan program GSM. Karena salah satu tujuan dari GSM adalah merubah mindset para guru dan Kepala Sekolah.

"Secara teknis yang sudah dipaparkan oleh Kadisdik terkait program GSM saya merasa bangga dan puas. Akan tetapi masih perlu kita terus berinovasi dan berupaya untuk membenahi dan memperbaiki, secara bertahap terus berproses agar program ini bisa berjalan konsisten," ucap Zaki. 

Menurut Zaki, perlu melibatkan Bappeda, Distanak, Dinkes, Kominfo, Perkim, Aset dan Cipta Karya untuk menyelaraskan program GSM. Karena kedepan kita punya standar bangunan untuk sekolah kita, kedepan kita tidak mau ada lagi sekolah yang sif 2. Bupati menyarankan untuk membangun sekolah baru jangan membuat Ruang Kelas Baru. Berdasarkan pengalaman, dengan membangun ruang kelas baru, tapi tanahnya tidak bertambah justru itu malah membuat sekolah menjadi sempit, jangankan untuk olahraga untuk apel saja tidak ada lapangan.

Kedepan akan difikirkan reward untuk kepsek yang menjalankan GSM secara konsisten dan juga mau berinovasi. Jangan sampai overlaping dari kurikulum yang sudah baku, jangan sampai mengabaikan kewajibannya.

"Secara bertahap akan kita perbaiki dan terus sempurnakan program GSM ini. Kedepan kita lebih fokus menyeluruh dan intens agar program ini benar-benar dapat berjalan secara berkesinambungan dan konsisten," harap Zaki.(EPS)