Gaya Hidup

Negeri Seribu Curug

Administrator | Jumat, 09 Desember 2016

Curug Munding, salah satu destinasi wisata Banten

Jika disebutkan kata Baduy di perkampungan Adat Ciboleger, Kecamatan Leuwidamar atau Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten, pasti tidak asing lagi.
 
Destinasi wisata tersebut memang icon wisata Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Terutama acara Seba Baduy, dimana masyarakat Baduy Dalam berpakaian putih dan Baduy Penamping berpakaian hitam, sebagai wujud rasa syukur panen hasil bumi dan kehidupan yang baik. 
 
Terdapat cukup banyak destinasi wisata curug di Lebak, namun sedikit yang dikunjungi oleh Wisatawan. Curug yang populer dan dikelola oleh Pemerintahan Desa Lebak diantaranya, Curug Munding, munding berasal dari kata sunda yang artinya kerbau. Dian Wahyudi selaku Anggota Komisi 2 DPRD Lebak, kerap kali mengunjungi lokasi curug Lebak. 

"Lokasi curug di lebak relatif dekat dengan perkampungan penduduk, juga persawahan yang asri, ditambah dengan curahan air terjun membuat pengunjung betah berendam dibawahan curahan air membentuk kolam sungai yang luas dan aman walaupun membawa anak kecil untuk bermain air," tegas Dian.

Terdapat Curug Kanteh, terletak di wilayah Desa Cikatomas, Kecamatan Cilograng, berjarak sekitar 149 kilometer dari pusat kabupaten. Ada pula Curug Cipicung, berada di Desa Sukaresmi tepat berada di kawasan Gunung Cipicung Kecamatan Sobang.

Bersama Lebak Adventure Club (LAC) Dian Wahyudi merasakan trek menantang yang ditempuh perjalanan kaki 45 menit dari kampung terdekat ke curug. Selama menikmati pemanadangan sawah, terdapat pula saung tempat pembuatan Gula Beureum (Gula Aren) tradisional. Semakin seru dengan menikmati cai lahang (air rebusan aren sebelum menjadi gula) atau kopi hideung (hitam) dicampur gula beureum.
 
Disamping tiga Curug yang telah disebutkan, ternyata Kabupaten Lebak masih memiliki lokasi curug yang jarang terekspos para wisatawan. Sehingga jika diurutkan satu persatu tidaklah berlebihan, Lebak adalah destinasi wisata Seribu Curug Eksotis. 

"Diharapkan dilakukan pembenahan terhadap lokasi-lokasi indah tersebut, diantaranya akses trek yang masih alami tertutup rimbunan hutan, kurangnya ekspos dari pemerintah setempat, disayangkan juga kurangnya minat anak, khususnya tingkat SLTA dan Mahasiswa untuk mengeksplor potensi wisata," tambah Dian.

Dian yakin dengan potensi ini bisa meningkatkan sumberdaya ekonomi untuk masyarakat, khususnya dari destinasi wisata alam. 

"Apalagi jika Desa dan masyarakat diajak pelibatan dalam pengelolaan, misalnya dengan membuat lokasi perkemahan untuk lokasi tanah luas atau Saung Sinergi mempromosikan produk unggulan Lebak, baik berupa kerajinan lokal ataupun buah lokal unggulan. Apalagi Kabupaten Lebak telah memiliki Peraturan Daerah (Perda). Berupa Perda Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Lebak 2015-2030 serta Perda Penyelenggaraan Kepariwisataan." ungkapnya.
 
Semoga Potensi Wisata di Kabupaten Lebak lebih tertata dan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan pelibatan masyarakat lokal untuk menata, mengelola, dan pelestarian alam melalui Ekowisata Berkelanjutan," pungkasnya. 

Dian juga menambahkan agar melestarikan alam untuk diwariskan ke anak cucu dimasa depan.

"Teringat dengan tulisan pada Emblem para Pendaki maupun pecinta alam `Leave No Trace`, Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, Jangan mengambil apapun kecuali gambar, Jangan membunuh apapun kecuali waktu," himbaunya. (GEL)