Pendidikan

Menjadi Pendongeng Adalah Bukti Nyata Kaya Literasi

Administrator | Rabu, 09 Oktober 2019

Wakil Bupati Tangerang H Mad Romli saat membuka final lomba mendongeng cerita rakyat Kabupaten Tangerang, di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah.

TIGARAKSA - Budaya mendongeng yang menjadi rujukan para orang tua jaman dulu mulai memudar dan terkikis oleh jaman. Digitalisasi melahirkan generasi dengan dunia gadget yang menjadi keseharian anak-anak digenerasi Y, X dan Z.

"Saat ini anak-anak lebih giat dan rajin dengan gadgetnya masing-masing sehingga melahirkan generasi yang individual dan kurang ramah dalam lingkungan sosial," terang Wakil Bupati Tangerang H. Mad Romli, saat membuka Final Lomba mendongeng, di bioskop Perpustakaan Kabupaten Tangerang. Selasa (8/10/2019).

Mad Romli mengungkapkan, mendongeng meski hanya kegiatan rutinitas pada jaman dulu yang dilakukan menjelang tidur, kini kegiatan ini harus kita kemas lebih formil dan bisa dinikmati oleh para generasi milenial. Dengan tidak mengurangi minat membacanya, karena mendongeng tanpa dibarengi dengan literasi melahirkan cerita yang kurang pas.

"Harapannya semangat dan upaya meningkatkan minat membaca bagi masyarakat dapat dirasakan secara nyata di lomba Bercerita Rakyat Tangerang ini," ungkap Wabup.

Perlu diketahui bersama, gadget atau modernisasi digitalisasi zaman juga berdampak positif. Belajar bukan hanya dari buku, tapi dari bentuk dan metode lain dengan memanfaatkan gadget sebagai alat belajar. Sehingga perkembangan siswa-siswi atau generasi milenial ini mampu mengaktualisasikan diri dalam berdongeng tanpa kekurangan literasi.

"Ketika tehnologi digital bisa dimaksimalkan keberadaannya, maka yakinlah generasi milenial kita juga mampu dan bisa menjadi Pendongeng yang handal karena memiliki literasi yang kuat. Tingginya budaya membaca dengan memanfaatkan teknologi," ungkap Mad Romli.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tangerang Hadisa Masyur mengungkapkan, Final Lomba bercerita rakyat Tangerang selain menambah pengalaman siswa-siswi SD, MI, SMP dan MTs, kegiatan ininpun meningkatkan gemar membaca. Sejauh mana siswa-siswi gemar membaca baik cerita lokal maupun cerita umum.

"Setelah lomba, hasil lomba tingkat Kabupaten Tangerang ini, pemenang kita ikut sertakan lomba bercerita tingkat provinsi maupun nasional," terangnya.

Sebelumnya Lomba Bercerita ini sudah dilaksanakan disetiap zona wilayah, baik wilayah utara di Kecamatan Mauk, Wilayah Selatan di  Pagedangan, wilayah tengah di Kecamatan Curug dan Wilayah barat di Kecamatan Kresek. Kita ambil juara satu dan juara dua, Finalnya saat ini kita laksanakan dengan dewan juri yang berkompeten di bidangnya.

"Hasil seleksi kemarin, kita finalkan di Dinas Perputakaan dan mereka akan bertarung siapa saja yang terbaik menggali cerita-cerita Lokal Rakyat Tangerang," ungkapnya. (EPS)