Gaya Hidup
Makanan dan Minuman Tidak Sehat yang Sering Dikonsumsi (2)

Gorengan
Gorengan adalah jenis makanan yang sangat banyak dijumpai di negara kita. Hampir semua orang menyukai jenis makanan yang gurih dan ringan ini. Menengok bahan dasarnya pun, sepertinya sehat-sehat saja, seperti tempe,tahu, singkong, pisang, bahkan sayuran. Tapi jangan salah, makanan favorit ini ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan apabila terlalu sering dikonsumsi dan diproses dengan tidak benar. Beberapa zat berbahaya yang dapat ditemukan dalam gorengan, antara lain:
- Akrilamida
Berdasarkan penelitian yang didanai oleh Lembaga di Swedia menunjukan bahwa makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti kentang, singkong dan ubi yang di proses dengan digoreng terbukti dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) bernama akrilamida. Sementara bahan pangan yang direbus atau dikukus ternyata hanya mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak berbahaya bagi kesehatan.
Akrilamida berpotensi menimbulkan tumor, merusak DNA atau materi genetik juga merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan serta dapat mengakibatkan keguguran. Jadi untuk ibu hamil yang terkontaminasi akrilamida bayinya berpotensi lahir cacat.
- Kandungan Minyak Jelantah.
Kualitas minyak jelantah menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam makanan berupa asam lemak trans. Dalam minyak jelantah juga terdapat zat radikal bebas, seperti peroksida dan epioksida yang mutagen dan karsinogen (berpotensi menyebabkan kanker)sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia. Misalnya saja, gangguan peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan pemanasan suhu tinggi hingga menggangu kesehatan, terutama yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol.
- Campuran Plastik
Banyak oknum-oknum tidak bertanggungjawab melakukan kecurangan dengan menggunakan plastik yang dimasukan pada minyak panas yang digunakan untuk menggoreng makanan agar gorengan terlihat lebih menarik dan lebih tahan lama. Temuan lapangan membuktikan jajanan gorengan berplastik ternyata bukan sekedar desas-desus. Tak sedikit penjual gorengan yang menggoreng pisang, singkong, tempe atau pun bakwan tidak saja dengan minyak goreng, tapi juga kantung plastik, sedotan atau bahkan dirijen plastik.
- Campuran tinta dari Kertas Pembungkus Makanan
Kertas bekas seperti koran, majalah atau ketas yang sudah tercampur tinta sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena di dalam tinta terdapat timbal yang bersifat racun. Selain karena proses yang tidak benar, gorengan juga bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan apabila terlalu sering dikonsumsi, diantaranya:
1. Memicu Kanker Usus Besar
Salah satu penyebab terjadinya kanker usus besar (kanker kolon) adalah akibat pola makan yang salah. Ternyata sering mengonsumsi gorengan dan juga daging merah bisa memicu terjadinya kanker usus besar. Proses pembuatan gorengan biasanya menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang sehingga mengandung racun dan juga radikal bebas. Selain itu minyak sendiri juga bisa memicu terbentuknya asam empedu di dalam usus, yang dapat mengiritasi usus.
2. Menyebabkan Nyeri Dada
Nyeri dada atau heartburn merupakan sensasi terbakar pada dada yang sering menjadi parah pada saat mengambil posisi berbaring atau membungkuk. Heartburn disebabkan oleh bergeraknya asam lambung ke dalam esofagus (saluran makanan yang mengalirkan makanan dari mulut ke lambung). Cara terbaik menghindari masalah tersebut dengan mengurangi asupan gorengan dan ganti dengan masakan yang dikukus atau direbus.
3. Memicu Tukak Lambung (Ulcer)
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi di sekitar bagian dalam lambung atau usus yang menyebabkan rasa nyeri pada sistem pencernaan. Penyakit ini disebabkan bakteri yang disebut Pylori. Gorengan menyebabkan peningkatan keasaman lambung dan memicu terbentuknya ulkus di lambung.
4. Gangguan Pencernaan
Merasa tidak nyaman di perut merupakan gejala dari adanya gangguan di pencernaan. Walaupun gangguan perut ini bukan masalah kesehatan yang sangat serius, tetapi sangat umum dialami banyak orang. Gangguan pencernaan terjadi karena makanan berlemak yang sangat asam dan berat pada perut.
Makan ber MSG
MSG adalah penyedap rasa yang banyak ditambahkan pada makanan. MSG, selain dapat meningkatkan rasa sedap pada makanan, juga mudah bercampur dengan bahan makanan sehingga digemari produsen-produsen makanan. Badan-badan pengawas makanan mengkategorikan MSG sebagai bahan yang aman dikonsumsi selama dalam jumlah yang tepat dan tidak berlebihan.
Saat ini telah banyak dilakukan penelitian untuk menguji keamanan ,keuntungan,dan efektifitas MSG. Hasilnya, konsumsi MSG lebih dari 12 gram perhari dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti gangguan lambung, gangguan tidur,rasa mual, memicu hipertensi, asma, kanker, serta penurunan kecerdasan. Penelitian juga menemukan bahwa penyedap rasa bukan hanya merangsang sel-sel perasa di lidah tetapi juga sel-sel saraf di otak.
Ketika sel-sel saraf otak terekspos dengan bahan ini, sel-sel tersebut akan menjadi sangat terangsang sampai mencapai titik maksimum dan menyebabkan kelelahan sampai kematian sel otak tersebut. Karena alasan inilah, para ahli saraf menyebut substansi ini dengan eksitotoksin. Memang, belum ada penelitian yang secara kuat menunjukkan hubungan MSG dengan kerusakan saraf pada manusia, akan tetapi beberapa penelitian pada hewan menunjukkan adanya kerusakan saraf bayi-bayi binatang setelah pemberian MSG. Karena itu, pemberian MSG sebaiknya dihindari pada anak- anak dan selama kehamilan.
Pada dasarnya, makanan dan minuman yang disebutkan di atas bukanlah sama sekali tidak boleh dikonsumsi. Boleh-boleh saja menikmati makanan dan minuman tersebut, asalkan, jangan terlalu sering, misalnya sebulan sekali,dan selalu menyeimbangkan gizi dengan buah-buahan dan sayur mayur. Membuat makanan sendiri di rumah juga dapat mengurangi paparan zat-zat berbahaya yang mungkin diperoleh dari makanan siap saji.
Keinginan mengkonsumsi soft drink dapat diganti dengan membuat jus sendiri dan memperbanyak minum air putih. Dan, satu hal harus kita sadari adalah, masih banyak makanan sehat dan bermanfaat yang tersedia di sekitar kita, tergantung pilihan kita sendiri, apakah ingin sekedar memanjakan lidah dengan mengabaikan potensi berbahayanya, atau mengutamakan kesehatan jangka panjang. (rls/DIM)
Sumber: Majalah Kesehatan Muslim

- Makanan dan Minuman Tidak Sehat yang Sering Dikonsumsi (1)
- Menjaga Kesehatan di Musim Hujan
- Fenomena Telolet di Tangerang
- Pemkot Tangerang Kembangkan Aplikasi Online Pengelolaan Sampah Terpadu
- Adik Artis Fadli Fadlan Nyaris Jadi Korban Perkosaan