Pendidikan
Mahasiswa Gandeng Profesor Gelar Seminar Nasional Bimbingan Konseling

SERANG, (JT) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Agengtirtayasa (FKIP UNTIRTA) Banten, menggelar seminar nasional dan talkshow, Sabtu (17/11/2019). Bertempat di Aula kampus C UNTIRTA, kegiatan yang digagas oleh Himpunan mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling (HMJ BK) tersebut menghadirkan tiga narasumber.
Mereka yakni masing-masing Ketua Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia dan guru besar bimbingan dan Konseling UNNES, Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo M.Pd., Kons. dan ketua PD ABKIN Banten, Ibrahim Al Hakim, M.Pd, ketua MGBK Banten, Dra. Hj. AI. Solihat. S.Pd., Kons.
"Tema yang diangkat yakni Inovasi Layanan Bimbingan dan Konseling di Era Revolusi Industri 4.0,"
ujar Restu, Ketua HMJ BK FKIP Untirta, Banten.
Dengan digelarnya seminar nasional BK untuk memahami esensi 4.0 diera modernisasi saat ini, karena harus ada pembaharuan inovasi dalam melaksanakan layanan dan menambah wawasan baru.
"Untuk peserta sendiri selain berasal dari guru-guru bimbingan dan konseling Banten bahkan ada juga yang dari luar, seperti Sumatra dan jawa barat, kemudian dosen, pemerhati pendidikan serta para mahasiswa baik yang ada di lingkup Banten maupun luar Banten," jelasnya.
Ketua prodi jurusan BK Rochani mengapresiasi HMJ BK dan panitia penyelenggara yang telah sukses melaksanakan seminar nasional ini. Diharapkan panitia juga mampu memenej kegiatan yang lingkupnya lebih luas.
"Manfaat yang didapatkan banyak sekali. Guru BK dan mahasiswa tidak hanya memiliki inovatif melainkan harus disandingkan dengan kteatifitas dalam arti menerapkan setrategi, taktik, dan teknik dalam melaksanakan konseling kepada konseli," tuturnya.
Salah satu pembicara Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo menyatakan, diharapkan para mahasiswa konselor, dosen harus melakukan inovasi yang didasarkan kepada kreatifitas. Sehingga dituntut para konselor kreatif, dari situ munculah gagasan-gagasan, ide-ide baru, akan menjadikan sebuah inovasi. Ada suatu pembaruan Novelty yang akan menghasilkan suatu prodak, tentunya akan dipergunakan dalam konseling yang menyenangkan, sehingga ada daya tarik dalam peroses konseling.
"Konseling yang dilakukan tidak membosankan karena sangat berpariatif teori dan tekniknya. Dari sinilah konseli akan senang maka konselor harapanya terjadi adanya trust dari masyarakat. Kalo sudah terjadi trust maka profesi konseling yang dilakukan oleh konselor itu menjadi kuat dan kokoh sehingga tetap eksis sepanjang masa," tuturnya.
Salah satu peserta seminar Astri mengaku senang mengikuti seminar nasional ini. Sebab materi yang disampaikan narasumber sangat penting, terutama bagi mahasiswa sebagai calon guru BK. Mengapa demikian karena siswa-siswa yang kita hadapi akan di zaman yang berbeda.
"Dengan mengikuti seminar ini seorang mahasiswa akan terbuka wawasanya bagaimana untuk menangani siswa-siswa yang memiliki perilaku yang berbeda masa yang dulu dan masa yang sekarang," tuturnya. (YUB)

- Bupati Tangerang Lantik Tujuh Pejabat Eselon Dua
- Sindikat Rekondisi Smartphone Ilegal Digrebek Polisi
- Ajang Pencarian Atlet Tingkat Kecamatan Curug Mulai Dibuka
- Camat Asal Papua Belajar Pemerintahan di Kecamatan Panongan
- Pembangunan TRK SMPN 3 Pagedangan Diduga Tidak Transparan